Prabowo Wajibkan Penyimpanan Devisa Hasil Ekspor SDA, Optimis Raih USD100 M

Presiden Prabowo Subianto/Metro TV/Kautsar

Prabowo Wajibkan Penyimpanan Devisa Hasil Ekspor SDA, Optimis Raih USD100 M

Kautsar Widya Prabowo • 17 February 2025 15:56

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto mewajibkan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), di dalam negeri. Aturan baru ini diharapkan mampu menambah devisa hasil ekspor hingga USD100 miliar.

"Dengan langkah ini, di tahun 2025 devisa hasil ekspor kita diperkirakan bertambah sebanyak USD80 miliar. Karena ini akan berlaku mulai 1 Maret, kalau lengkap 12 bulan hasilnya diperkirakan akan lebih dari USD100 miliar," ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.

Prabowo menambahkan aturan ini tertuang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025. Langkah ini sebagai upaya memperkuat dan memperbesar dampak dari pengelolaan DHE SDA.

Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa pengekspor tetap diberikan fleksibilitas dalam menggunakan DHE SDA yang ditempatkan di dalam negeri. Diantaranya adalah untuk menukar ke rupiah di bank yang sama guna operasional bisnis, membayar kewajiban pajak dan penerimaan negara bukan pajak serta kewajiban lainnya dalam valuta asing.
 

Baca: Prabowo Tetapkan Aturan Kewajiban Devisa Hasil Ekspor SDA Disimpan di Dalam Negeri, Kecuali Migas

"Empat, pembayaran untuk pengadaan barang dan jasa berupa bahan baku, bahan penolong atau barang modal yang belum tersedia, tidak tersedia namun hanya sebagian, tersedia tapi spesifikasinya tidak memenuhi di dalam negeri dalam bentuk valuta asing. Lima, pembayaran kembali atas pinjaman untuk pengadaan barang modal dalam bentuk valuta asing,” tambah Presiden.

Sementara itu, bagi pengekspor yang tidak mematuhi kebijakan ini, pemerintah akan memberikan sanksi berupa penangguhan layanan ekspor. Presiden Prabowo menegaskan bahwa penerapan aturan ini akan dimulai pada 1 Maret 2025.

"Selanjutnya pemerintah akan terus menerapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita," tandasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)