Maula Akbar dan Putri Karlina. (Instagram/@putri.karlina14)
Media Indonesia • 24 July 2025 11:50
Bandung: Penyidik Polda Jawa Barat (Jabar) telah mengagendakan pemeriksaan sejumlah pihak terkait kericuhan saat pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Kabupaten Garut, Putri Karlina, yang menyebabkan tiga orang meninggal. Mereka yang akan diperiksa yakni anggota internal di kepolisian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dan pihak event organizer (EO).
"Polisi telah memeriksa 11 saksi dalam insiden itu, kami juga telah mengagendakan pemanggilan beberapa anggota internal di kepolisian, dari Pemkab Garut dan pihak EO yang melaksanakan kegiatan itu, serta warga sekitar yang bisa menambah konstruksi hukum dalam keterangan kejadian sesungguhnya,” ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan, Kamis, 24 Juli 2025.
Menurut Hendra, saksi-saksi yang dimintai keterangan, yakni dua orang dari EO, dua orang dari Pemkab Garut, serta empat internal polisi. Sedangkan untuk saksi masyarakat masih dijajaki, karena masih dalam penyelidikan. Dalam insiden di Pendopo Garut itu, satu korban adalah polisi bernama Bripka Cecep Saeful Bahri, yang telah dinaikkan pangkat menjadi aipda.
Almarhum Cecep gugur ketika menjalankan tugasnya melakukan pengamanan. Cecep tengah membantu masyarakat hingga alami kelelahan dan lemas, sebelum akhirnya meninggal dunia. Cecep pun mendapatkan kehormatan kenaikan pangkat luar biasa anumerta per 18 Juli 2025. Kenaikan pangkat itu tertuang dalam surat nomor: Kep/1085/VII/2025,” ungkapnya.
Selain itu, kata Hendra, polisi juga bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lantaran banyak informasi simpang siur di tengah masyarakat.
“Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas data informasi awal,” ujar Hendra.
Resepsi pernikahan Putri Karlina dan Maula Akbar berubah muram setelah tiga orang meninggal karena desak-desakan saat mengantre makan gratis. Peristiwa ini terjadi di gerbang barat Alun-alun Garut pada Jumat, 18 Juli 2025.
Korban terdiri dari dua warga sipil dan satu anggota kepolisian Polres Garut. Kerumunan mulai memadati area setelah salat Jumat.
Warga tampak mengantre di dua gerbang pendopo untuk mendapatkan makanan gratis yang sudah disediakan oleh panitia.
Akan tetapi, situasi tidak terkendali saat warga berdesakan di gerbang hingga menyebabkan korban terinjak-injak. Ibu-ibu, bapak-bapak, lansia hingga anak-anak berebut untuk masuk sambil menjulurkan tangan. Tidak sedikit warga yang terdorong hingga jatuh dan terinjak-injak warga lain di belakangnya.
Sementara itu, tiga korabn yang meninggal adalah Vania Aprilia, 8, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Dewi Jubaedah, 61, warga Jakarta Utara, dan Bripka Cecep Saeful Bahri, 39, anggota Polres Garut. (AN/naviandri)