Presiden Ingin Kasus Kematian Diplomat ADP Diselidiki dengan Baik

Mensesneg Prasetyo Hadi/Metro TV/Kautsar

Presiden Ingin Kasus Kematian Diplomat ADP Diselidiki dengan Baik

Kautsar Widya Prabowo • 25 July 2025 16:39

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto disebut memantau perkembangan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ADP, 39. Prabowo menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum (APH).

"Ya beliau tentunya ya sebagai presiden menyerahkan kepada apara penegak hukum," ujar Menteri Sekretaris Negara (Menssneg) RI Prasetyo Hadi di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025.

Prasetyo menyebut Kepala Negara ingin kasus ini dituntaskan. Pras juga meminta publik menunggu proses dan hasil penyidikan dari aparat penegak hukum.

"Untuk dilakukan penyelidikan sebaik-baiknya, nanti kita tunggu hasilnya," ungkapnya.

Mayat pria dengan kondisi kepala hingga wajah terbungkus lakban kuning ditemukan oleh penjaga indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Korban diketahui bernama Arya Daru Pangayunan, 39 asal Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
 

Baca: Polisi Tegaskan Tak Ada Hambatan Ungkap Kasus Kematian Diplomat Kemlu

Polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga memeriksa kamera CCTV di lokasi kejadian.

Dalam rekaman CCTV, memperlihatkan Arya masih beraktivitas membuang sampah dalam kantong plastik hitam pada Senin malam, 7 Juli 2025 sekitar pukul 23.24 WIB. Ia mengenakan kemeja dan celana panjang.

Kemudian, Arya kembali sekitar pukul 23.25 WIB sambil membuka seluruh kancing kemeja. Ia memasuki kamar. Setelah itu, Arya tak terlihat lagi dari rekaman CCTV keluar dari kamar.

Dalam rekaman CCTV berikutnya, tampak penjaga indekos mondar mandir di depan kamar korban pada Selasa, 8 Juli 2025, pukul 00.27 WIB dan 05.27 WIB. Polisi menyebut sang istri menelpon penjaga indekos tiga kali untuk mencari tahu keberadaan Arya Daru.

Hari semakin pagi, Arya Daru tak juga merespons. Penjaga indekos bersama diduga tetangga membuka paksa jendela kamar korban pada Selasa pagi pukul 07.37 WIB. Setelah membuka paksa jendela, lalu membuka pintu kamar dengan merogoh pasak pintu dari dalam.

Penjaga indekos mendapati korban dalam keadaan meninggal dengan wajah hingga kepala terlilit lakban warna kuning. Namun, polisi belum menemukan indikasi tindak pidana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)