Uni Afrika menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Mali. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 November 2025 14:30
Addis Ababa: Ketua Komisi Uni Afrika Mahmoud Ali Youssouf menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Mali, termasuk blokade pasokan kebutuhan pokok oleh kelompok teroris yang memperparah krisis kemanusiaan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah laporan mengenai penculikan tiga warga Mesir serta penutupan sekolah dan universitas akibat meningkatnya kekerasan militan.
Kelompok teroris dilaporkan melancarkan blokade yang memutus akses warga sipil terhadap kebutuhan dasar, sementara serangan militan yang berafiliasi dengan ISIS semakin memperparah kondisi listrik, pangan, dan keamanan di wilayah tersebut.
Melansir dari laman Anadolu Agency, Senin, 10 November 2025, serangan terhadap warga sipil menimbulkan korban jiwa di kalangan masyarakat tak bersalah, dan penculikan tiga warga Mesir dikecam keras sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia serta hukum humaniter internasional.
Youssouf menyerukan adanya koordinasi global untuk melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan di kawasan Sahel. Uni Afrika menegaskan komitmennya dalam mendukung perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan di Mali serta negara-negara sekitar yang terdampak.
Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya untuk segera meninggalkan Mali dan menghindari perjalanan ke negara tersebut karena kondisi keamanan yang semakin tidak stabil.