Lobi Tarif Trump, Indonesia Tawarkan Kesepakatan Dagang Rp550 Triliun ke AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Lobi Tarif Trump, Indonesia Tawarkan Kesepakatan Dagang Rp550 Triliun ke AS

Husen Miftahudin • 3 July 2025 18:36

Jakarta: Pemerintah Indonesia menawarkan komitmen pembelian produk Amerika Serikat (AS) senilai total USD34 miliar atau sekitar Rp550,63 triliun (kurs Rp16.195/USD). Ini sebagai bagian dari strategi negosiasi atas rencana penerapan tarif impor oleh AS terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, tawaran tersebut mencakup pembelian produk energi. "Pembelian energi yang totalnya bisa mencapai USD15,5 miliar," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025.

Selain produk energi, rencana ini juga mencakup impor produk agrikultur serta investasi oleh BUMN dan Danantara. Airlangga menjelaskan komitmen tersebut akan dituangkan dalam bentuk perjanjian atau Memorandum of Understanding (MoU) yang rencananya ditandatangani pada Senin, 7 Juli 2025 antara Indonesia dan mitra bisnis di AS.

Adapun tujuan utama dari penawaran ini adalah mengurangi surplus dagang Indonesia terhadap AS yang saat ini mencapai USD19 miliar.

Politikus Partai Golkar itu menyebutkan dengan nilai komitmen pembelian yang Indonesia tawarkan bahkan melebihi angka surplus tersebut, menunjukkan keseriusan Indonesia untuk membangun hubungan dagang yang lebih seimbang dan konstruktif.
 

Baca juga: Mendag Akui RI Belum Ada Kesepakatan Tarif Impor dengan AS


(Ilustrasi. Foto: dok Metrotvnews.com)
 

Pembelian bersifat jangka panjang


Lebih lanjut, Airlangga menekankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, rencana pembelian produk AS oleh Indonesia bersifat jangka panjang.

"Sesuai arahan Presiden, dengan adanya komitmen pembelian oleh Indonesia terhadap produk Amerika ini sifatnya tidak short term, tetapi bisa long term," ucap dia.

Saat ini, Pemerintah Indonesia masih melakukan negosiasi dengan sejumlah otoritas AS, termasuk United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan (Secretary of Commerce), serta Departemen Keuangan (Secretary of Treasury).

Airlangga berharap Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif impor dari AS, yang saat ini masih berada di kisaran 32 persen. Sejumlah negara seperti Inggris, Tiongkok, dan Vietnam dikatakan telah mencapai kesepakatan dagang dengan AS, meskipun kesepakatan dengan Tiongkok masih bersifat sementara.

"Kalau Vietnam kan (deal tarif dengan AS) sekitar 20 sampai 40 persen. Tentu kita berharap mendapatkan (nilai tarif impor AS) lebih baik dari itu," ungkap Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)