World Press Freedom Index Map. (Dok. Reporters Without Borders/RSF)
Riza Aslam Khaeron • 6 February 2025 18:40
Jakarta: Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap 9 Februari, sebuah momentum penting untuk menyoroti kondisi kebebasan pers di dunia. Tahun ini, Hari Pers Nasional 2025 mengusung tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa" yang menekankan peran jurnalisme dalam memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian nasional.
Sejalan dengan semangat HPN, World Press Freedom Index yang dirilis setiap tahun oleh Reporters Without Borders (RSF) menjadi acuan utama dalam menilai kebebasan pers di dunia. Indeks ini mengukur kebebasan pers berdasarkan konteks politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan jurnalis.
Selain melihat peringkat tahun ini, penting juga meninjau bagaimana tren skor kebebasan pers di negara-negara terbaik ini selama lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2024.
1. Norwegia
Norwegia terus berada di peringkat pertama sejak 2019 dengan skor stabil di atas 90. Pada 2019, negara ini mencatat skor 92,18, lalu mengalami sedikit fluktuasi dengan 92,16 pada 2020, 93,28 pada 2021, 92,65 pada 2022, dan mencapai 91,89 pada 2024.
Konsistensi ini menunjukkan sistem hukum yang kuat dalam melindungi jurnalis, minimnya sensor, dan akses informasi yang sangat terbuka bagi media.
2. Denmark
Denmark mengalami sedikit penurunan dari 91,87 pada 2020 ke 89,60 pada 2024. Meskipun begitu, negara ini tetap mempertahankan posisi di antara tiga besar dengan sistem media yang independen, kebijakan anti-sensor, serta keamanan yang tinggi bagi wartawan.
3. Swedia
Swedia mempertahankan posisinya di peringkat tiga dengan skor yang cukup stabil, mulai dari 91,69 pada 2019, turun sedikit ke 90,75 pada 2020, hingga 88,32 pada 2024. Undang-Undang Kebebasan Pers tertua di dunia yang mereka miliki sejak 1766 tetap menjadi fondasi utama kebebasan pers di negara ini.
4. Belanda
Belanda sempat mengalami penurunan signifikan dari 91,37 pada 2019 ke 77,93 pada 2022, tetapi kembali naik ke 87,73 pada 2024. Negara ini menghadapi tantangan terkait keamanan jurnalis dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih dianggap sebagai salah satu negara dengan media paling independen di dunia.
5. Finlandia
Finlandia memiliki rekor yang sangat baik dalam kebebasan pers, dengan skor 92,10 pada 2019, meskipun turun ke 86,55 pada 2024. Pemerintah Finlandia dikenal sangat mendukung kebebasan media tanpa intervensi politik, serta memiliki kebijakan ketat terhadap disinformasi.
6. Estonia
Estonia, sebagai salah satu negara digital terdepan, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kebebasan pers. Dari 87,73 pada 2019, skornya sempat turun tetapi kemudian naik kembali ke 86,44 pada 2024. Dengan infrastruktur digital yang maju dan regulasi anti-sensor internet, Estonia menjadi salah satu negara dengan kebebasan pers terbaik di dunia.
7. Portugal
Portugal memiliki tren yang relatif stabil dalam kebebasan pers, dengan skor 87,37 pada 2019, 88,17 pada 2020, dan saat ini berada di 85,90 pada 2024. Negara ini memiliki lingkungan media yang beragam dan terus mendukung kebebasan jurnalis untuk melaporkan berita tanpa tekanan politik.
8. Irlandia
Irlandia mengalami fluktuasi dalam skor kebebasan persnya, dari 85,00 pada 2019, naik ke 89,91 pada 2023, dan kini di 85,59 pada 2024. Meskipun mengalami sedikit penurunan, negara ini tetap menjadi salah satu pusat jurnalisme investigatif yang kuat.
9. Swiss
Swiss memiliki skor 89,48 pada 2019, sempat turun ke 82,72 pada 2022, tetapi kembali naik ke 84,01 pada 2024. Dengan media yang otonom dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik, Swiss tetap menjadi contoh negara dengan kebebasan pers yang tinggi.
10. Jerman
Jerman mencatat tren menurun dalam kebebasan pers, dari 85,40 pada 2019 ke 83,84 pada 2024. Meski begitu, negara ini masih menjaga pluralisme media dan memastikan perlindungan hukum yang kuat bagi jurnalis.
Negara-negara dengan kebebasan pers terbaik di dunia menunjukkan pola yang relatif stabil, meskipun beberapa mengalami penurunan skor dalam beberapa tahun terakhir. Faktor-faktor seperti keamanan jurnalis, tekanan politik, serta disinformasi mempengaruhi indeks kebebasan pers setiap tahunnya.
Sementara itu, negara-negara dengan sistem hukum yang kuat dan kebijakan transparansi tetap mampu menjaga kebebasan pers pada tingkat tertinggi.
Kondisi kebebasan pers terus berubah seiring dengan dinamika global. Oleh karena itu, penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, untuk terus memperjuangkan kebebasan pers dan melindungi jurnalis dari ancaman serta tekanan politik. Semakin tinggi skor kebebasan pers, semakin besar pula jaminan demokrasi dan keterbukaan informasi bagi masyarakat.