Kepala UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah Samsat Ciputat, Beny Pribadi.
Hendrik Simorangkir • 30 October 2025 16:14
Tangsel: UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah Samsat Ciputat menggencarkan pendekatan kepada perusahaan transportasi di wilayahnya. Langkah ini bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setelah adanya pemotongan dana Transfer Ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
Kepala UPTD Samsat Ciputat, Beny Pribadi, menyatakan ada 22 perusahaan transportasi yang menjadi sasaran. Perusahaan-perusahaan ini beroperasi penuh di Ciputat namun masih menggunakan pelat kendaraan bernomor B (Jakarta).
"Ada 22 perusahaan yang memang poolnya di sini (Ciputat) tapi platnya masih B Jakarta, agar dipindahkan ke wilayah Tangerang. Salah satunya Transjakarta yang di Ciputat ini," kata Benny, Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurut Beny, potensi tambahan PAD dari perpindahan 22 perusahaan tersebut dapat mencapai puluhan miliar rupiah. Kebijakan ini juga sesuai instruksi Gubernur Banten, Andra Soni.
"Itu bisa puluhan miliar kita dapat, karena memang jasa transportasi seperti bus, Transjakarta, taksi, atau jasa transportasi lain yang mengambil keuntungan di sini (Tangsel) tapi bayar pajaknya di Jakarta," jelas Beny.

Bus TransJakarta. Foto: Dok. Istimewa.
Beny menyarankan semua perusahaan jasa transportasi membayar pajak di wilayah tempat mereka beroperasi, bukan di wilayah lain. Hal ini dinilai lebih adil dan dapat mendongkrak PAD Provinsi Banten.
"Kayak Transjakarta kan poolnya ada di Ciputat, terus ada bus AKAP juga di Ciputat, kita sarankan agar bayar pajaknya di kita (Tangsel)," kata Beny.