Puluhan Warga Sukabumi Mulai Sakit Pascabanjir

Sukabumi: Empat hari pascabanjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, puluhan warga mulai terserang penyakit. Warga mengeluhkan demam, gatal-gatal, hingga luka akibat terkena pecahan kaca dan paku saat membersihkan rumah dari sisa lumpur.

Pantauan di lapangan, Kamis, 30 Oktober 2025, tim medis gabungan dari Puskesmas Cisolok, PMI Kabupaten Sukabumi, dan Dokpol Polres Sukabumi menyisir rumah-rumah warga di Desa Cikahuripan untuk memberikan pemeriksaan dan obat secara langsung.

“Hingga hari ini tercatat ada 51 warga mengalami gangguan kesehatan. Keluhannya mulai dari demam, panas dingin, batuk pilek, gatal-gatal, hingga luka terkena kaca dan paku,” kata petugas medis posko kesehatan, Kristiawan, Kamis, 30 Oktober 2025.

Untuk memastikan pelayanan kesehatan menjangkau semua korban, petugas membagi tim menjadi petugas yang berkeliling dan tim siaga di posko kesehatan. Langkah ini dilakukan agar layanan cepat diberikan terutama bagi warga yang kesulitan bergerak akibat luka atau situasi pascabencana.

Kristiawan memastikan hingga saat ini belum ada laporan sakit berat. Namun satu warga dirujuk ke rumah sakit karena penyakit jantung.

“Kami standby hingga status bencana dicabut. Sistem sif sudah berjalan dan kami akan terus menyisir daerah yang belum terjangkau,” ujarnya.

Sementara itu, seorang warga bernama Imas mengaku mengalami demam sejak hari pertama pascabanjir. Selain itu, kakinya terluka akibat terkena pecahan kaca saat membersihkan rumah. Ia juga mengaku membutuhkan bantuan logistik.

“Enggak enak badan sejak hari Selasa pas banjir. Kaki juga kena pecahan kaca. Sekarang baru dapat obat. Kami butuh kasur, selimut, makanan dan air bersih,” ujarnya.