Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul saat meninjau di Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 Tangerang Selatan.
Hendrik Simorangkir • 19 October 2025 20:51
Tangerang: Kementerian Sosial (Kemensos) akan mengaktifkan kembali penerima bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya dicabut karena terlibat judi online. Reaktivasi ini diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai masih membutuhkan bansos.
"Ini atas arahan Presiden, memang masih dikasih kesempatan sekali lagi. Mereka melakukan reaktivasi dengan datang ke desa atau lewat aplikasi Siks-NG," ujar Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Minggu, 19 Oktober 2025.
Gus Ipul menegaskan, kesempatan ini hanya diberikan satu kali. Penerima bansos harus memastikan tidak kembali melakukan aktivitas judi online. "Kalau memang mereka benar-benar butuh yang namanya bansos, masih dikasih kesempatan sekali lagi," kata Gus Ipul.
Kebijakan reaktivasi ini merupakan bagian dari tiga program prioritas Kemensos. Tiga program tersebut adalah perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.
"Supaya kita bisa melangkah dengan baik tempat sasaran diminta oleh Presiden untuk memulai dengan konsolidasi data. Maka itu Presiden menerbitkan yang namanya Inpres Nomor 4 Tahun 2025. Sebelumnya Indonesia tidak pernah memiliki satu data," ujar Gus Ipul di Tangerang, Minggu, 19 Oktober 2025.
Baca Juga : Dialog hingga Melukis Bersama, Momen Hangat Seskab Teddy dan Mensos di Sekolah Rakyat Tangsel
Satu Data yang dimaksud merupakan integrasi data tugas sosial dan ekonomi nasional. Data tersebut kini dikelola terpusat oleh Badan Pusat Statistik (BPS). "Dulu itu Kementerian Sosial pegang data sendiri, menyalurkan sendiri, kemudian dinilai sendiri. Nah sekarang tidak bisa begitu, datanya dari BPS, kemudian Kementerian Sosial yang menyalurkan, nanti akan dievaluasi setiap tahunnya," jelas Gus Ipul.
Kebijakan Satu Data merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya menyelaraskan semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah pada basis data yang sama.
"Sebab kalau datanya sama, intervensinya terintegrasi, pasti dampaknya akan efektif. Dulu karena datanya sendiri-sendiri maka terasa sekali ego sektoral. Hari-hari ini ego sektoral dikikis dengan langkah strategis Pak Presiden," kata Gus Ipul.
Integrasi data dimaksudkan untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pun menjadi lebih terukur. Gus Ipul menekankan perhatian khusus Presiden Prabowo terhadap masyarakat golongan bawah. Kebijakan fiskal pemerintah diarahkan untuk memperkuat perlindungan sosial.
"Saya sampaikan bahwa Pak Presiden punya perhatian yang luar biasa untuk masyarakat, khususnya di golongan paling bawah. Jadi yang atas itu seperti pengusaha sukses besar diajak, dijaga, dirangkul untuk ikut bareng-bareng. Yang tengah difasilitasi, yang bawah dibela. Nah kepada yang bawah ini, Presiden menambah terus bantuan itu, tidak dikurangi malah ditambah," ungkap Gus Ipul.
Sebagai bentuk komitmen, pagu anggaran Kemensos tahun 2025 dinaikkan secara signifikan. Anggaran tersebut akan disalurkan kepada 20 juta KPM. "Dan ini mungkin terbesar dalam sepanjang sejarah. Karena Presiden ingin masuk betul-betul kepada mereka yang membutuhkan ini bisa dibantu dengan program perlindungan sosial. Presiden tidak ingin berhenti hanya pada memberi bantuan sosial," jelas Gus Ipul.