Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Laksamana David Johnston. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Reyhansyah
Muhammad Reyhansyah • 17 October 2025 14:32
Jakarta: Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Laksamana David Johnston, menegaskan bahwa masa depan kemitraan pertahanan trilateral AUKUS tetap berada di jalur yang benar, meski Amerika Serikat (AS) saat ini tengah melakukan peninjauan ulang terhadap program tersebut.
Dalam sesi doorstop interview bersama media di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025, Johnston menjelaskan bahwa tinjauan yang dilakukan pemerintahan baru di Washington merupakan hal wajar dalam dinamika politik negara demokrasi, bukan pertanda melemahnya komitmen antar sekutu.
“Ya, Amerika Serikat memang sedang meninjau ulang program AUKUS,” kata Johnston.
“Namun, pekerjaan kami, terutama terkait kapal selam berjalan dengan sangat baik. Kami masih berada di jalur yang seharusnya,” imbuh Johnston.
Johnston mengingatkan bahwa sejak pertama kali diumumkan pada 2021, AUKUS terus mengalami kemajuan signifikan. Australia, Inggris, dan Amerika Serikat, kata dia, sama-sama sempat meninjau strategi nasional masing-masing setelah pergantian pemerintahan. Karena itu, peninjauan ulang dari Washington dianggap langkah normal.
“Pemerintah Australia setelah pemilu juga melakukan review atas strategi kami. Begitu pula dengan Inggris. Jadi kami tidak terkejut kalau pemerintahan baru di Amerika Serikat menempuh langkah serupa,” ungkap Johnston.
Ia menegaskan, alasan utama mengapa AUKUS dibentuk masih tetap relevan hingga hari ini yaitu memperkuat kemampuan pertahanan tiga negara di tengah meningkatnya ketegangan dan perubahan dinamika keamanan kawasan Indo-Pasifik.
“Kami sangat yakin, alasan yang membuat AUKUS penting bagi ketiga negara sejak awal masih berlaku sampai sekarang,” tutur Johnston.
Johnston menambahkan, Perdana Menteri Australia dijadwalkan berkunjung ke Amerika Serikat pekan depan untuk melanjutkan pembahasan AUKUS di tingkat politik tertinggi. Ia menilai kerja sama tersebut “berkembang dengan baik” dan tetap menjadi prioritas Canberra dalam memperkuat keamanan regional.
Kemitraan AUKUS dirancang untuk memperkuat kapabilitas pertahanan Australia melalui transfer teknologi militer canggih, termasuk pembangunan kapal selam bertenaga nuklir. Namun, sejak pergantian pemerintahan di Amerika Serikat, masa depan proyek ini kerap dipertanyakan karena adanya policy review dan keterbatasan kapasitas industri pertahanan di negara sekutu.
Meski begitu, Australia tampak berusaha menjaga kesinambungan proyek jangka panjang itu. Australia baru-baru ini menandatangani Geelong Treaty selama 50 tahun dengan Inggris untuk memperkuat kerja sama desain dan produksi kapal selam nuklir, sekaligus menegaskan komitmen terhadap masa depan AUKUS.