PT Pertamina (Persero) menggandeng 40 orang perwakilan Desa Energi Berdikari, atau Local Hero, mengikuti Sertifikasi Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya. (Foto: Dok. Pertamina)
Patrick Pinaria • 15 October 2025 16:23
Jakarta: PT Pertamina (Persero) menggandeng 40 orang perwakilan Desa Energi Berdikari, atau Local Hero, mengikuti Sertifikasi Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Mereka adalah para penggerak program Desa Energi Berdikari (DEB), yakni salah satu inisiatif program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mendorong pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan dengan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan masing-masing lokasi.
Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan rencana pemenuhan kebutuhan listrik dari energi terbarukan dan sistem penyimpanan energi sebesar 76 persen dari tambahan kapasitas pembangkit listrik 69,5 GW hingga 2034. Karena itu, Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang terus dikembangkan Pertamina yang kini tersebar di 176 titik.
Dengan pertambahan energi terbarukan itu, sektor pembangkitan diproyeksikan menyerap 836 ribu tenaga kerja. Lebih dari 91 persen di antaranya merupakan green jobs alias lapangan kerja hijau, yang memunculkan tantangan sekaligus kesempatan dalam kebutuhan SDM pengelola green jobs.
Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto mengungkapkan, melalui program Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina juga menyiapkan cikal bakal SDM bidang green jobs melalui pelaksanaan sertifikasi Junior Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kegiatan dilakukan atas kerja sama Pertamina dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Kementerian ESDM, Jakarta, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
"Saat ini telah ada 176 DEB yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan 149 unit PLTS yang telah beroperasi. Tahun ini, Pertamina menargetkan tambahan sekitar 80 unit PLTS, sehingga totalnya akan mendekati 200 unit di seluruh Indonesia. Dari kondisi yang ada saat ini saja, kita membutuhkan lebih banyak operator junior yang tersertifikasi. Karena itu, program sertifikasi ini akan terus berlanjut seiring bertambahnya jumlah DEB di lapangan," ujar Rudi, di sela kegiatan.
Rudi menambahkan, pada tahun pertama sertifikasi, yakni tahun 2023-2024, sebanyak 48 Local Hero telah lulus. Guna regenerasi dan menambah jumlah operator PLTS, tahun ini sebanyak 40 peserta baru kembali mengikuti sertifikasi.
"Ke depan, kita akan terus melanjutkan program ini agar setiap desa dapat mengelola dan memelihara PLTS-nya secara swakelola, Kami tidak berhenti di penyediaan listrik saja. Energi yang dihasilkan dari PLTS ini dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, mulai dari pertanian, perikanan, hingga usaha kreatif desa. Jadi manfaatnya bukan hanya dari sisi energi, tetapi juga ekonomi," ujar Rudi.
Salah satu peserta sertifikasi, Kukuh Diki Prasetya, penggerak program DEB di bidang kopi di Lampung, menceritakan bagaimana keberadaan PLTS mengubah cara masyarakat bekerja dan berproduksi.
"Program Pertamina membantu mempercepat target kami, yang seharusnya butuh sepuluh tahun, kini bisa tercapai dalam lima tahun. Dengan adanya energi surya, petani bisa menggunakan alat elektrik di kebun, sehingga pekerjaan lebih cepat dan efisien," ujar Kukuh.
Baca: Pertamina Luncurkan Aplikasi Mobile Layanan Informasi Publik |