Ilustrasi ternak sapi. (MI)
Yose Hendra • 15 January 2025 21:04
Sumbar: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumatra Barat (Sumbar) melaporkan bahwa 12 daerah di provinsi tersebut terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Tercatat sebanyak 103 kasus PMK terjadi di berbagai wilayah, mulai 1 November 2024 hingga 12 Januari 2025.
"Sebanyak 103 kasus terdeteksi di 12 daerah, yakni Kabupaten Agam, Dharmasraya, Pasaman, Pasaman Barat, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, serta Kota Pariaman dan Payakumbuh," ujar Kepala DPKH Sumbar, Sukarli, Rabu, 15 Januari 2025.
Ia menambahkan bahwa dari total kasus tersebut, 770 ekor sapi dilaporkan sakit. Tapi, 142 ekor telah dinyatakan sembuh setelah mendapat pengobatan.
“Pada November 2024, terdapat 41 kasus, diikuti 33 kasus pada Desember, dan 29 kasus pada Januari 2025. Totalnya 103 kasus,” ungkap Sukarli.
Untuk mencegah lonjakan kasus, Sukarli menyebut pihaknya telah menutup jalur pengeluaran ternak dan pasar ternak di daerah-daerah terdampak. Selain itu, vaksinasi juga digencarkan untuk ternak yang masih sehat, sementara ternak yang sudah terpapar diberikan pengobatan berupa vitamin dan antibiotik.
“Vaksin PMK sebanyak 20.000 dosis telah kami terima dan akan segera didistribusikan ke 12 daerah yang terpapar. Kemarin, kami sudah rapat koordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyusun rencana distribusinya,” jelas Sukarli.