Cuaca ekstrem melanda wilayah Pakistan. Foto: Pakistan Today
Fajar Nugraha • 26 May 2025 08:08
Lahore: Badai angin yang dahsyat melanda Pakistan bagian tengah dan utara setelah gelombang panas yang hebat telah menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Angin kencang, guntur, dan kilat melanda Punjab timur dan provinsi Khyber-Pakhtunkhwa barat laut serta ibu kota Islamabad pada Sabtu sore dan malam, menumbangkan pohon dan merobohkan tiang listrik.
Sementara sebagian besar kematian disebabkan oleh runtuhnya dinding dan atap, setidaknya dua orang meninggal setelah tertimpa panel surya yang terlepas akibat hembusan angin kencang.
Seorang pria tewas dan tiga lainnya terluka akibat sambaran petir.
Mazhar Hussain, juru bicara otoritas penanggulangan bencana provinsi Punjab, mengatakan kepada AFP bahwa badai angin tersebut terjadi karena panas yang berlebihan, yang mencapai di atas 45 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir.
"Ada tiga hingga empat hari dalam gelombang panas baru-baru ini di mana suhu naik cukup tinggi," kata Hussain, mengumumkan 14 kematian di Punjab dan 100 orang terluka, seperti dikutip AFP, Senin 26 Mei 2025.
"Badai angin ini sangat merusak. Kecepatan angin sangat tinggi. Ada begitu banyak debu di dalamnya sehingga jarak pandang sangat berkurang,” imbuh Hussain.
Departemen Meteorologi Pakistan memperkirakan lebih banyak badai pada hari Minggu. Sementara media sosial dipenuhi dengan video kerusakan yang ditimbulkan oleh badai angin pada Sabtu malam.
Klip yang direkam di dalam pesawat yang akan mendarat di kota Lahore, Punjab, menunjukkan penumpang berteriak ketakutan saat pesawat terombang-ambing oleh turbulensi. Pesawat itu kemudian dialihkan ke Karachi.
Video lainnya menunjukkan mobil-mobil hancur oleh pohon tumbang dan jalan-jalan tertutup oleh puing-puing.
Pakistan, salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, bergulat dengan peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Islamabad mengalami beberapa badai hujan es yang biasanya jarang terjadi sepanjang April dan Mei yang merusak kendaraan, memecahkan kaca jendela, dan menghancurkan panel surya.
Meningkatnya suhu pada bulan April dan Mei semakin umum terjadi di Pakistan, yang biasanya mengalami musim panas pada awal Juni.
Suhu mencapai titik yang hampir mencapai rekor pada April, mencapai 46,5 derajat Celsius di beberapa wilayah Punjab. Sekolah-sekolah di Punjab dan Balochistan telah mengumumkan liburan musim panas lebih awal karena cuaca yang panas.