BUMN Bersinergi Demi Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan RI

Ilustrasi, industri pertahanan Indonesia. Foto: Medcom.id/Whisnu Mardiansyah.

BUMN Bersinergi Demi Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan RI

Husen Miftahudin • 13 March 2025 16:44

Jakarta: PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pindad (Persero) bersinergi pada penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Pengembangan dan Penggunaan produk baja untuk mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri di sektor Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan. Hal tersebut bertujuan untuk memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara merupakan bagian dari Asta Cita.

"Nota Kesepahaman yang kami tanda tangani ini mencakup kerja sama suplai kebutuhan material, pengembangan material, dan produksi produk alat peralatan industri pertahanan dan keamanan," ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 13 Maret 2025.

Sementara Direktur PT Pindad Sigit Puji Santosa menyampaikan produk baja Krakatau Steel nanti akan digunakan sebagai material produk Anoa 3, Medium Tank APC (Armored Personnel Carrier), Medium Tank with Cannon 105 mm, Maung MV3, material laras senjata, alat berat, infrastruktur perhubungan, tabung gas LPG, pertambangan, dan lain-lain.

"Selain Krakatau Steel, kami juga hari ini melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) serta dua BUMN lainnya yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) dalam rangka memperkuat sinergi inovasi dan kolaborasi strategis nasional," sebut dia.

"Adapun penandatangan berbagai kerja sama strategis ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang ketahanan energi, kemandirian teknologi dan pertumbuhan nasional," papar Sigit menambahkan.
 

Baca juga: Tingkatkan Akses, BUMN Keroyokan Dukung Pengembangan Infrastruktur Pendidikan


(Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Krakatau Steel dan PT Pindad. Foto: Istimewa)
 

Optimalkan kerja sama hingga dua tahun


Lebih lanjut Akbar Djohan juga menyatakan produk baja berkualitas Hot Rolled Coil atau baja canai panas Krakatau Steel merupakan salah satu material yang akan disuplai dalam kerja sama ini. Pihaknya berkomitmen untuk dapat mengoptimalkan kerja sama ini hingga jangka waktu dua tahun ke depan. Melalui kerja sama ini, Krakatau Steel mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk industri pertahanan.

"Kapasitas produksi kami untuk baja canai panas mencapai 2,4 juta ton. Setelah recovery fasilitas produksi Hot Strip Mill kami optimistis dapat kembali memenuhi kebutuhan baja domestik untuk berbagai proyek strategis nasional, infrastruktur, termasuk pemenuhan kebutuhan untuk industri pertahanan bersama PT Pindad ini," tegas Akbar Djohan.

Menutup pernyataannya, Akbar Djohan menekankan saat ini Krakatau Steel terus menjaga kepercayaan dari semua mitra atau stakeholder melalui Revolutionary Movements 'Committed to Transform' to support Recovering Business Acceleration, suatu gerakan yang bisa membangun ekosistem kondusif bagi investor.

Secara efektif, perubahan hampir tidak mungkin terjadi tanpa kolaborasi, kerja sama, dan konsensus seluruh industri. "Dengan industrialisasi dan hilirisasi kita dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian industri baja nasional yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen," kata Akbar Djohan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)