Direktur Utama Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi. Foto: dok SGN.
Ade Hapsari Lestarini • 19 August 2024 21:27
Jakarta: PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan yang bergerak di komoditas gula, akan memasang target membenahi ekosistem gula dan penguatan tebu rakyat.
Hal ini disampaikan Direktur Utama SGN Mahmudi, dalam masa 100 hari kerja pascadilantik, saat puncak peringatan HUT ke-3 SGN, di Surabaya, Sabtu, 17 Agustus 2024.
"Dalam 100 hari ini kami memiliki inisiatif strategi, dimana bahan baku tebu lebih 70 persen disupport oleh petani. Oleh karena itu program besar adalah penguatan tebu rakyat," terang Mahmudi, dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Agustus 2024.
Menurut dia, program tersebut menjadi strategi untuk benahi ekosistem gula yang nantinya akan memperkuat posisi tebu rakyat dan akan dilaunching dalam beberapa hari ke depan.
"Upaya penguatan tebu rakyat juga akan didukung program Kemenko melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Kluster, KUR skema ini adalah yang pertama di industri pangan dan perkebunan tebu, termasuk perdana juga di SGN," ungkap dia.
KUR Khusus dipilih karena selama ini petani tebu mengalami kendala tidak bisa mengakses pendanaan modal kerja ketika plafon sudah maksimal. Skema KUR Khusus di sektor produksi tidak dibatasi dengan total akumulasi plafon KUR Khusus, sehingga dapat mengakses KUR berulang dengan suku bunga enam persen tidak dikenakan suku bunga naik berjenjang.
Diharapkan, skema KUR Khusus tersebut menjadi solusi pendanaan bagi kluster petani tebu. Selain melalui skema KUR Khusus SGN juga bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pendanaan petani tebu melalui skema PUMK (Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) paket benih dan pupuk.
"Selain solusi pendanaan petani, SGN juga menyiapkan ekosistem digital untuk monitoring proses teknis budi daya tanaman akses saprodi, pupuk, finansial, hingga learning center bagi petani," kata Mahmudi.
Selain itu, pihaknya juga mendedikasikan dua ribu seratus lima puluh karyawan SGN untuk membantu mengawal tebu rakyat. Karyawan tersebut dibekali khusus dan mendapat pelatihan sebelumnya di pusat pendidikan LPP Yogyakarta.
"Kita fasilitasi petani, pastikan ekosistem gula ini berjalan dengan baik. Kita harus siap 24 jam mendedikasikan diri kita, mewakafkan diri kita, inilah 'jihad' sesungguhnya untuk industri gula," kata dia.
Baca juga: Cek Strategi 2 Anak Usaha Holding Perkebunan Nusantara Mengakselerasi Swasembada Gula |