Tencent. Foto: Unsplash.
Beijing: Raksasa internet Tiongkok Tencent mengumumkan lonjakan laba bersih kuartal kedua sebesar 82 persen dalam setahun. Hal ini merupakan lonjakan terbesar sejak akhir 2020.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini mengatakan dalam pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong bahwa laba bersih mencapai USD6,7 miliar pada bulan April hingga Juni, dibandingkan dengan USD3,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan naik delapan persen tahun-ke-tahun menjadi USD22,5 miliar.
“Hasil kuartal kedua 2024 kami menunjukkan kekuatan platform kami ditambah strategi konten,” kata Tencent dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 14 Agustus 2024.
Tencent menuturkan akan terus berinvestasi pada platform dan teknologi unggul termasuk AI, yang memungkinkan untuk menciptakan nilai bisnis baru dan melayani kebutuhan pengguna dengan lebih baik.
Pendapatan Tencent dari game domestik melanjutkan pertumbuhan sementara pendapatan game internasional mempercepat pertumbuhan.
"Hal ini didorong oleh peningkatan keterlibatan pengguna pada beberapa game kami yang selalu menarik, dan keberhasilan peluncuran game-game baru tertentu," kata Tencent.
Pertumbuhan pesat selama puluhan tahun yang mengubah industri teknologi Tiongkok menjadi salah satu industri paling dinamis di dunia tiba-tiba terhenti pada 2020 setelah Beijing menerapkan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat.
Hadapi tindakan keras pemerintah
Perusahaan-perusahaan teknologi besar Tiongkok telah menghadapi serangkaian tindakan keras terkait persaingan usaha dan data pribadi, setelah bertahun-tahun diberikan keringanan hukuman, yang telah meresahkan sektor ini.
Sejak 2021, pihak berwenang Tiongkok juga telah memberlakukan batasan ketat setiap minggu yaitu tiga jam bermain game online bagi anak di bawah umur 18 tahun untuk mengekang kecanduan di kalangan anak muda.
Pembatasan tersebut berdampak signifikan terhadap profitabilitas Tencent dan grup tersebut melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertamanya dalam 18 tahun pada tahun 2022.
Untuk mencari peluang baru, Tencent kini mengincar pasar kecerdasan buatan (AI) yang menjanjikan, seperti raksasa teknologi Tiongkok lainnya seperti Baidu, Huawei, Alibaba, dan ByteDance.
Pada September, Tencent meluncurkan Hunyuan, chatbot bertenaga AI yang dirancang untuk bersaing dengan ChatGPT Amerika Serikat, yang tidak dapat diakses di Tiongkok.
Tencent adalah salah satu pemain utama di industri teknologi Tiongkok, yang mengoperasikan layanan WeChat yang tersebar luas di negara itu, serta penawaran di bidang game, komputasi awan, dan streaming konten.
Namun, awal 2024 perusahaan tersebut membukukan laba tahunan terendah sejak 2019, sebagian karena stagnasi pendapatan game pada kuartal terakhir 2023.