Direktur Secret Service Mengundurkan Diri Terkait Penembakan Trump

Direktur Secret Service Kimberly Cheatle (tengah) saat hendak memberikan keterangan di Komite Akuntabilitas DPR AS di Washington, 22 Juli 2024. (EPA-EFE)

Direktur Secret Service Mengundurkan Diri Terkait Penembakan Trump

Willy Haryono • 24 July 2024 06:42

Washington: Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service) Kimberly Cheatle akhirnya mengundurkan diri pada Selasa kemarin di tengah kemarahan Partai Republik dan Demokrat terkait upaya pembunuhan terhadap mantan presiden Donald Trump.

Sepuluh hari setelah Trump hampir kehilangan nyawanya, Cheatle mengundurkan diri atas kegagalan lembaganya menghentikan seorang pria bersenjata berusia 20 tahun yang melepaskan tembakan di acara kampanye di Butler, Pennsylvania.

Presiden AS Joe Biden memberikan penghormatan kepada Cheatle, yang telah berkarier selama 30 tahun di lembaga tersebut. 

"Tinjauan independen untuk mengungkap apa yang terjadi pada 13 Juli terus berlanjut, dan saya berharap dapat menilai kesimpulannya," kata Biden dalam sebuah pernyataan saat ia bersiap kembali ke Gedung Putih pada Selasa sore, dua hari setelah mengundurkan diri dari pencalonan pemilu AS.

"Kita semua tahu apa yang terjadi hari itu tidak akan pernah terjadi lagi. Saat kita melangkah maju, saya mendoakan yang terbaik bagi Kim, dan saya akan segera berencana untuk menunjuk direktur baru," sambungnya, melansir dari laman Sydney Morning Herald, Rabu, 24 Juli 2024.

Pengunduran diri Cheatle dilakukan setelah sidang kongres yang dipenuhi pertanyaan pada Senin lalu, di mana Cheatle dikecam jajaran politisi bipartisan karena dinilai gagal berbagi informasi baru tentang upaya pembunuhan Trump.

Cheatle mengaku bahwa Secret Service sempat diberi tahu pengunjung kampanye mengenai orang mencurigakan dua hingga lima kali sebelum penembakan terjadi. Ia juga mengakui bahwa atap tempat pelaku, Thomas Matthew Crooks, melepaskan tembakan telah diidentifikasi sebagai potensi kerentanan beberapa hari sebelum acara kampanye.

Namun, Cheatle berulang kali menolak menjawab banyak pertanyaan lain tentang apa yang terjadi, dan pada akhir sidang, Demokrat dan Republik bersatu dalam menyerukan agar dirinya mengundurkan diri.

"Direktur Cheatle, karena Donald Trump masih hidup dan syukurlah ia masih hidup, Anda terlihat tidak kompeten. Jika Donald Trump terbunuh, Anda akan terlihat bersalah," kata Mike Turner yang marah, yang juga merupakan ketua Republik dari Komite Intelijen DPR.

"Anda tidak hanya harus mengundurkan diri, jika Anda menolak untuk melakukannya, Presiden Biden perlu memecat Anda, karena nyawanya, nyawa Donald Trump, dan semua orang lain yang Anda lindungi berada dalam risiko, karena Anda tidak memiliki konsep tentang aspek bahwa jejak keamanan perlu dihubungkan dengan ancaman," sambungnya.

Baca juga:  Dihujani Pertanyaan Seputar Trump, Direktur Secret Service Tolak Berikan Detail

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)