Jutaan Rakyat Negara Berkembang Menderita Gegara Perlambatan Ekonomi Global

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Jutaan Rakyat Negara Berkembang Menderita Gegara Perlambatan Ekonomi Global

Faustinus Nua • 2 September 2024 11:09

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jutaan rakyat di negara-negara berkembang tengah menghadapi kesulitan dalam menghadapi tantangan global. Mereka merupakan kelompok yang paling merasakan dampak perlambatan ekonomi hingga ketegangan geopolitik.

"Yang sangat disayangkan di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun, semangat multilaterisme semakin dikesampingkan dan fragmentasi semakin melebar," kata Jokowi saat membuka sesi pertama High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan dengan Indonesia-Africa Forum (IAF) II di hari kedua, Senin, 2 September 2024.

"Pada akhirnya negara berkembangang yang paling terdampak. Jutaan rakyat negara berkembang adalah yang paling merasakan kesulitan," sambung Jokowi menekankan.

Jokowi menyebut semua pihak ingin menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh tantangan. Baik tantangan terkait perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.
 

Baca juga: Di Hadapan Prabowo, Jokowi Tegaskan Pentingnya Keberlanjutan Pembangunan
 

Target SDGs jadi terhambat


Tantangan tersebut telah membuat target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan di semua negara terhambat. Harusnya di 2030 target tersebut sudah bisa dicapai.

"Padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17 persen target SDGs tercapai. Oleh sebab itu kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru. Kita memerlukan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara berkembang," imbuh Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung negara-negara berkembang. Indonesia ingin menjadi bagian dari solusi global dan memainkan peran penting sebagai pemimpin global.

Adapun, HLF MSP dan IAF dihadiri peserta dari 26 negara dan organisasi internasional. Forum ini untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi multi pihak, khususnya dengan negara-negara Afrika.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)