Cara Pelaku Bisnis Mendorong Produktivitas Industri Udang

Udang. Foto: MI.

Cara Pelaku Bisnis Mendorong Produktivitas Industri Udang

Arif Wicaksono • 12 March 2024 19:43

Surabaya: Potensi besar industri perkembangbiakan udang indonesia menemui banyak kendala. Hal ini menjadi persoalan besar bagi industri udang indonesia untuk menjadi proyek unggulan dalam skala global.
 

baca juga:

Elektrifikasi Terbukti Tingkatkan Omzet Para Pembudi Daya Udang Vaname


Co-founder dan CEO JALA Liris Maduningtyas melakukan evaluasi performa industri udang Indonesia pada 2023. Dia mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendorong produksi udang.

"Rata-rata produktivitas tambak udang 2023 ada di 12 ton/ha. Untuk mengusahakan profitabilitas terbaik, petambak direkomendasikan untuk berbudidaya selama 70-80 hari atau 100-110 hari” jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Maret 2024.

Liris juga menekankan pentingnya meningkatkan penyerapan udang oleh pasar lokal untuk melindungi harga udang Indonesia dari perubahan ekstrem yang diakibatkan oleh ketidakstabilan pasar ekspor.

"Setiap usaha peningkatan produksi tahun ini harus diiringi dengan keseimbangan lingkungan dan pencatatan data," jelas dia.

Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Haris Muhtadi menyampaikan kondisi industri udang Indonesia memang tidak dalam kondisi yang menyenangkan, tetapi problematika yang dihadapi inilah yang membuat pelaku industri lebih solid dan kompak.

Pentingnya pencatatan

Advisor of PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) George Samuel membahas pentingnya pencatatan data secara rutin dan pembuatan laporan keuangan bagi petambak yang ingin mengajukan pendanaan bank maupun equity funding.

"Selain itu, petambak juga didorong untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran berkelanjutan dan pengambilan keputusan di tambak mereka sendiri," jelas dia.

Salah satu tantangan terbesar untuk industri udang Indonesia saat ini adalah dampak dari pasar global yang fluktuatif. Mengungkap kondisi pasar udang saat ini, terdapat kelebihan pasokan udang di pasar global dan persaingan yang meningkat dari negara-negara seperti Ekuador dan Tiongkok.

Upaya untuk meningkatkan daya saing udang Indonesia memerlukan produk udang dengan nilai tambah atau udang masak untuk mencapai harga jual yang lebih baik. Nah cara untuk mencapainya dengan melakukan sejumlah inovasi.

Inovasi baru dalam mendorong kesehatan udang

Salah satu perusahaan di bidang teknologi akuakultur, GreenSage Prebiotics berkesempatan untuk berbagi tentang inovasi baru mereka untuk meningkatkan kesehatan udang.

VP of Engineering GreenSage Prebiotics Selva Kumar, memperkenalkan Pretego yang menggunakan kopra yang didaur ulang untuk mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan hidup udang serta pertumbuhan bakteri menguntungkan untuk akuakultur.

"Hal ini membantu petambak mengurangi biaya budidaya mereka secara signifikan," jelas dia.

Selain itu, perusahaan teknologi akuakultur yang berbasis di Baltimore, Maryland, bernama Minnowtech turut memperkenalkan solusinya dalam mendorong produktivitas udang.

Co-founder Minnowtech Suzan Shahrestani menyorot inovasi terkini untuk menghitung biomassa udang melalui teknologi sonar dengan akurasi lebih dari 95 persen. Dia menuturkan solusi ini telah memantau lebih dari 1,3 miliar udang di seluruh dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)