Festival Budaya Namibia Hadirkan Tarian Ratoh Jaroe Khas Aceh

Tarian Ratoh Jaroe dari Aceh meramaikan acara pertunjukan budaya di Franco Namibian Cultural Center, Windhoek, Namibia. (Kemenlu RI)

Festival Budaya Namibia Hadirkan Tarian Ratoh Jaroe Khas Aceh

Willy Haryono • 2 March 2024 13:40

Windhoek: Sebuah festival budaya Namibia telah berlangsung Franco Namibian Cultural Center, Windhoek, Namibia pada 28 Februari lalu. Dalam acara budaya ini, Tarian Ratoh Jaroe khas Aceh turut meramaikan acara.

Salah satu tarian Indonesia tersebut dipersembahkan Ombetja Yehinga Organisation (OYO) Dance Company dalam memperkenalkan program-program terbaru mereka kepada publik.

Selain Tari Ratoh Jaroe, OYO menampilkan cuplikan dari dua kreasi mereka 'Remembering Johnny' (penghormatan kepada Johnny Hallyday) dan 'A Picassiana Dance' (penghormatan kepada Pablo Picasso).

Hadir juga tari kreasi “Teacher" berisikan pesan sosial seperti kehamilan remaja usia sekolah, dan tari kreasi modern yang disponsori Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (Badan Kerja Sama Internasional Jerman,GIZ) mengenai  pelecehan seksual di lingkungan kerja.

Dihadiri kalangan diplomatik dan masyarakat umum Namibia, pertunjukan tari Ratoh Jaroe menandai kolaborasi istimewa antara Indonesia dan Namibia dalam bidang seni budaya.

Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat, 1 Maret 2024, penampilan tari Ratoh Jaroe ini merupakan kali ketiga ditampilkan sanggar tari OYO. Sebelumnya, tari ini dipentaskan dalam acara Dance-a-thon pada April 2023 dan Resepsi Diplomatik HUT ke-77 RI pada 6 September 2023.

KBRI Windhoek memfasilitasi pelatih tari dan kostum tarian Ratoh Jaroe kepada sanggar tari OYO.

Pada 2024, KBRI Windhoek berencana untuk kembali bekerja sama dengan sanggar tari OYO untuk mempersembahkan tarian Indonesia lainnya. Para penari OYO pun sangat antusias untuk terus belajar dan menghadirkan keindahan seni Indonesia di Namibia.

OYO adalah sebuah yayasan di Namibia yang bertujuan menciptakan kesadaran sosial di kalangan pemuda menggunakan seni, terutama tari. Beberapa karya seni yang mereka ciptakan mengangkat isu-isu sensitif seperti kehamilan remaja di usia sekolah dan pelecehan di dunia kerja.

Melalui pertunjukan mereka, OYO berusaha memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang isu-isu tersebut dan mendorong perubahan sosial yang positif.

Baca juga:  Gemu Famire dan Jajanan Pasar Indonesia Meriahkan Bazar Internasional di Namibia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)