Wall Street Menguat, Nasdaq Naik Paling Kencang

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street Menguat, Nasdaq Naik Paling Kencang

Arif Wicaksono • 25 May 2024 06:37

New York: Laju Wall Street berbalik menghijau lagi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) naik setelah investor membeli saham-saham teknologi.

Dikutip dari CNBC International, Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,01 persen. Indeks komposit S&P500 naik 0,7persen. Kemudian Indeks komposit Nasdaq naik 1,10 persen.
 

baca juga: 

Laju Wall Street Terhenti, DJIA Anjlok 1,53%


Saham yang menopang laju Wall Street adalah Deckers, First Solar Inc, dan GE Vernova Inc, Ross Stores, Constellation, Intel Corp, JP Morgan Chase dan Apple.  Saham-saham yang melemah seperti Salesforce Inc, Johnson & Johnson, Workday Inc, Intuit Inc dan Dayforce inc.

Saham-saham AS menguat pada hari Jumat karena investor mencari rebound setelah aksi jual dua hari di pasar. Aksi jual tejadi setelah investor khawatir inflasi akan bertahan tinggi dengan risalah The Fed yang mengutarakan suku bunga akan terus bertahan tinggi.

Klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 18 Mei mencapai 215 ribu atau lebih baik dari prediksi sementara ekonom yang disurvei Dow Jones yang memperkirakan 220 ribu. Hasil ini menambah kekhawatiran investor Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

CEO Charles Schwab Walt Bettinger mengatakan inflasi adalah masalah paling mendesak di antara 35 juta klien perusahaan pialang tersebut.

“Hari ini kami baru saja mengeluarkan salah satu studi reguler kami mengenai sentimen klien, dan apa yang terjadi adalah, inflasi kini menjadi kekhawatiran nomor satu di kalangan investor,” kata Bettinger dikutip dari CNBC International, Sabtu, 25 Mei 2024.

Inflasi yang terus menerus menjadi perhatian utama Wall Street, karena investor menginginkan penangguhan hukuman dengan kenaikan harga dan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve yang mendorong perekonomian.

risalah the Fed tekan laju Wall Street

Indeks saham utama turun pada hari Rabu setelah rilis risalah pertemuan terbaru The Fed, yang mengindikasikan bahwa anggota khawatir terhadap inflasi dan ragu-ragu untuk menurunkan suku bunga.

Bettinger menekankan penting bagi klien Schwab untuk memiliki beragam portofolio yang mencakup aset pendapatan tetap untuk menghadapi lingkungan ekonomi yang meningkat.

Dia menambahkan bahwa Schwab merekomendasikan sebagian besar investor membangun portofolio mereka dengan dana indeks berbiaya rendah atau dana berbiaya rendah yang dikelola secara aktif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)