Trump Ngamuk saat Dinyatakan Bersalah Atas Tuduhan Uang Tutup Mulut

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Foto: The New York Times

Trump Ngamuk saat Dinyatakan Bersalah Atas Tuduhan Uang Tutup Mulut

Fajar Nugraha • 31 May 2024 08:37

New York: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras bahwa putusan dalam persidangan bersejarahnya terkait uang tutup mulut itu ‘memalukan’. Dirinya juga merasa ‘dicurangi’ setelah ia dinyatakan bersalah atas semua 34 dakwaan atas pembayaran yang dilakukan kepada bintang porno Stormy Daniels.

Mantan Presiden AS itu dinyatakan bersalah atas semua dakwaan memalsukan catatan bisnis terkait pembayaran uang tutup mulut yang dilakukan kepada Daniels tak lama sebelum pemilihan umum 2016.

Putusan itu berarti Trump menjadi presiden AS pertama dalam sejarah yang dihukum dalam persidangan pidana.

Menanggapi hasilnya, Trump menyebut persidangan itu "dicurangi" dan "korup" dan mengatakan bahwa persidangan itu "dilakukan oleh pemerintahan Biden".

"Kita memiliki negara yang sedang dalam masalah besar, tetapi ini adalah keputusan yang dicurangi sejak hari pertama dengan hakim yang berkonflik yang seharusnya tidak pernah diizinkan untuk mengadili kasus ini, tidak pernah," kata Trump di tangga gedung pengadilan New York, seperti dikutip AFP, Jumat 31 Mei 2024.

"Dan kita akan memperjuangkan Konstitusi kita. Ini masih jauh dari selesai,” imbuh Trump.

Namun tim Biden membalas, dengan mengatakan putusan tersebut menunjukkan bahwa "tidak ada seorang pun yang kebal hukum" dan menyoroti "ancaman" yang ditimbulkan Trump terhadap demokrasi AS. Trump akan dijatuhi hukuman pada pukul 10.00 pagi pada 11 Juli.

Mantan Presiden AS tersebut mengaku tidak bersalah atas semua 34 tuduhan, dan menolak melakukan hubungan seksual dengan Daniels.

Ini adalah persidangan pidana pertama yang pernah dihadapi oleh mantan atau presiden AS saat ini. Para ahli mengatakan, kesaksian mantan pengacara Trump, Michael Cohen, akan menjadi sangat penting bagi juri untuk memutuskan mantan presiden tersebut atas semua dakwaan. Menanggap putusan tersebut, Cohen berkata: "Hari ini adalah hari penting untuk akuntabilitas dan supremasi hukum.

"Meskipun ini merupakan perjalanan yang sulit bagi saya dan keluarga, kebenaran selalu penting,” tutur Cohen.

Pengacara Trump mencoba meyakinkan juri yang terdiri dari 12 pria dan wanita bahwa mereka tidak dapat mempercayai Cohen, mengingat ia adalah pembohong yang dihukum.

Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg mengatakan kasus tersebut diproses tanpa rasa takut atau pilih kasih setelah ia berterima kasih kepada "12 warga New York setiap hari" yang memenuhi "tugas kewarganegaraan dasar" mereka.

"Dengan mengikuti fakta dan hukum dan melakukannya tanpa rasa takut atau memilih kasih," pungkas Jaksa Bragg.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)