Ilustrasi Densus 88. Foto: Medcom.id
Kautsar Widya Prabowo • 4 December 2024 09:53
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap adanya pergerseran aksi jaringan terorisme di ruang siber. Hal ini terungkap dalam Outlook Indonesia Knowledge Hub on Counter Terrorism and Violent Extremism (I-KHub CT/VE) tahun 2024 dan Peta Jalan Komunikasi Strategis Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (Komstra PE).
"Bahwa memang hingga saat ini tidak terjadi serangan di atas permukaan, namun 5 tahun terakhir di ruang siber digital ini menjadi wadah atau tempat bagi jaringan teror melakukan rekrutmen, propaganda hingga pendanaan terorisme," ujar Kepala BNPT, Komjen Eddy Hartono, dalam keterangan tertulis, Rabu, 4 Desember 2024.
Fenomena ini, kata Eddy, membuat BNPT lebih waspada melakukan pencegahan di ruang siber. Ia mengajak keterlibatan seluruh pihak terkait.
"Kita konsisten melakukan pencegahan bersama Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholder," katanya.
Sementara itu, jenderal bintang tiga ini berharap Peta Jalan Komunikasi Strategis dapat menjadi rujukan bagi seluruh stakeholder. Khususnya dalam melakukan langkah-langkah pencegahan aksi terorisme.
Baca juga: BNPT Sebut Internet dan Medsos Jadi Saluran Penyebar Ekstremisme Tertinggi Kedua |