Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mulai Kembali ke Rumah

Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. MI/Palce Amalo

Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mulai Kembali ke Rumah

Media Indonesia • 21 January 2024 15:39

Flores Timur: Jumlah pengungsi yang memilih pulang ke rumah mereka di desa-desa kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki terus bertambah. Pada Minggu, 21 Januari sebanyak 109 pengungsi meninggalkan tenda pengungsian untuk kembali ke rumah. Jumlah itu bertambah jika dibandingkan pengungsi yang pulang pada 16 Januari 2024 sebanyak 37 orang.

Kepala Dinas Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran mengatakan pengungsi yang pulang tersebut berasal dari Posko Konga, Kecamatan Titehena sebanyak 88 orang, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang sebanyak 15 orang, dan Desa Kringa, Kecamatan Talibura sebanyak 6 orang. Pengungsi pulang karena ingin mengecek kondisi rumah mereka dan ternak, serta bosan berlama-lama berada di lokasi pengungsian.

"Pemindahan pengungsi dari Desa Boru ke Dusun Riangduli, Desa Duntana Lewoingu sebanyak 11 orang dan penambahan dua pengungsi di SMPN 1 Wulanggitang," ujarnya.
 

Baca: ISPA Mendominasi Penyakit Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Total warga yang masih berada di tenda pengungsian sampai minggu pagi berjumlah 6.299 orang. "Kami mengimbau pengungsi yang pulang ke rumah, nanti kembali ke posko karena status gunung Lewotobi masih level IV, belum ada penurunan status, kita berharap dan berdoa semoga menurun kembali statusnya," tambah Lamwuran.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Flores Timur mencatat infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan penyakit dominan yang diderita pengungsi korban letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. ISPA dominan dibandingkan penyakit lainnya karena para pengungsi menghirup bau belerang dan abu vulkanik yang keluar dari gunung Lewotobi Laki-Laki.

Setelah itu penyakit dermatitis mencapai 419 orang, mialgia 261 orang, gastritis 234 orang, dyspepsia 299 orang, rhinofaringitis akut 222 orang, hipertensi 205 orang, influenza 121 orang, chepalgia 104 oran, obsfebris 131 orang, diare 52 orang, dan malaria 1 orang.

Adapun bantuan bahan makanan, perlengkapan tidur dan kebutuhan perempuan dan anak masih berdatangan dari berbagai pihak, mulai dari kelambu, kain, terpal, selimut, kantong sampah, tikar, kasur, masker, popok bayi, susu, kebutuhan dapur dan makanan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)