Tiga Jembatan Bailey Buka Kembali Akses Jalan di Agam

Kendaraan sedang antrian melewati jembatan bailey yang dipasang di Matur untuk menghubungkan Lubuk Basung menuju Bukittinggi, Senin (29/12/2025). ANTARA/Yusrizal.

Tiga Jembatan Bailey Buka Kembali Akses Jalan di Agam

Silvana Febiari • 30 December 2025 14:40

Agam: Tiga jembatan Bailey telah dipasang di daerah jembatan rusak dan jalan terban di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Langkah ini dilakukan untuk membuka kembali akses yang terputus akibat dampak bencana hidrometeorologi pada akhir November 2025.

"Tiga jembatan bailey telah dipasang di sejumlah daerah di Agam. Empat jembatan armco juga sedang proses pemasangan di Kecamatan Tanjung Raya," kata Bupati Agam Benni Warlis, dikutip dari Antara, Selasa, 30 Desember 2025. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam juga telah memesan 13 unit jembatan bailey dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dipasang di daerah tersebut. Namun, pemesanan harus menunggu antrean karena banyak permintaan setelah bencana hidrometeorologi melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
 


Saat ini, baru tiga unit jembatan Bailey dan empat unit armco yang telah tiba dan dipasang. Tiga unit jembatan bailey itu diantar dari Riau dan Kalimantan.

"Mudah-mudahan kekurangan jembatan itu sampai dalam waktu dekat, sehingga kita pasang di daerah yang membutuhkan agar akses lalu lintas kembali normal," jelas Benni.

Ia mengakui bencana banjir bandang, tanah longsor, dan banjir melanda Agam pada akhir November 2025, mengakibatkan 40 jembatan rusak.  "Pembangunan jembatan dan jalan terban telah kita usulkan pada rehabilitasi dan rekonstruksi," ungkapnya.


Pembangunan jembatan bailey di wilayah terdampak bencana. ANTARA/HO-Bakom RI


Untuk memulihkan akses, jembatan darurat dibangun oleh masyarakat, BNPB, TNI, Polri, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Kondisi ini membuat arus lalu lintas kembali lancar. Namun saat curah hujan tinggi, material kembali menimbun badan jalan dan jembatan karena tanah cukup labil.

Hal ini terjadi karena saat kondisi tanggap darurat, pembersihan material belum dilakukan sampai ke dinding perbukitan atau hulu sungai. Akibatnya, material menumpuk dan membentuk bronjong. "Terpenting mobil bisa lewat dan ini yang kita lakukan dalam masa tanggap darurat," bebernya.

Ia mengakui Sungai Muaro Pisang di Pasar Maninjau, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, sering tersumbat material berbatuan setelah hujan deras, sehingga air meluap ke jalan dan membuatnya tidak bisa dilalui. Untuk itu, alat berat disiapkan di lokasi guna membersihkan material agar kendaraan bisa melintas dengan aman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)