Gubernur Jatim Khofifah saat mendampingi Kepala Basarnas RI dan Kapolda Jatim dalam pemantauan arus Nataru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Humas Pemkab Banyuwangi)
Curah Hujan di Banyuwangi Diprediksi Naik 58 Persen, Wisatawan Diminta Waspada
Amaluddin • 30 December 2025 07:30
Banyuwangi: Lonjakan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diiringi peringatan serius terkait potensi cuaca ekstrem. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau masyarakat dan wisatawan meningkatkan kewaspadaan menyusul prediksi kenaikan curah hujan hingga 58 persen pada Januari 2026 berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Peringatan tersebut disampaikan Khofifah saat mendampingi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto, dalam pemantauan arus Nataru di Banyuwangi, Senin, 29 Desember 2025. Rombongan meninjau langsung Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, salah satu titik krusial pergerakan penumpang dan kendaraan selama libur akhir tahun.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan apresiasi atas kehadiran pimpinan nasional dan provinsi tersebut. Menurutnya, sinergi lintas instansi sangat penting untuk menjamin keselamatan wisatawan di tengah tingginya mobilitas dan tantangan cuaca.
“Koordinasi yang kuat ini sangat membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan pengamanan selama masa libur Nataru, terutama saat Banyuwangi menjadi tujuan favorit wisatawan,” kata Ipuk, Senin, 29 Desember 2025.

Gubernur Jatim Khofifah saat mendampingi Kepala Basarnas RI dan Kapolda Jatim dalam pemantauan arus Nataru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (Humas Pemkab Banyuwangi)
Kepala Basarnas RI, Mohammad Syafii, menegaskan bahwa pemantauan ini merupakan bagian dari upaya memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur, tidak hanya dari sisi transportasi tetapi juga mitigasi risiko bencana hidrometeorologi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG, karena dinamika cuaca sangat menentukan keselamatan aktivitas perjalanan,” kata Syafii.
Senada, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa berdasarkan analisis BMKG Juanda, distribusi curah hujan menunjukkan tren peningkatan signifikan. Sekitar 20 persen curah hujan terjadi pada Desember, melonjak menjadi 58 persen pada Januari, dan sisanya diperkirakan turun pada Februari.
“Ini yang menjadi perhatian serius kami. Karena itu, Pemprov Jawa Timur telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak 5 hingga 31 Desember 2025 sebagai langkah antisipatif,” jelas Khofifah.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, menyatakan bahwa pengamanan Nataru difokuskan pada pendekatan pelayanan. Seluruh unsur TNI, Polri, dan instansi terkait disatukan dalam satu tujuan, yakni menjamin rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Tren wisata di Jawa Timur cukup tinggi, termasuk Banyuwangi. Karena itu, kesiapsiagaan personel terus kami tingkatkan, terutama untuk mengantisipasi arus balik dan potensi gangguan akibat cuaca,” ujar Nanang.
Dua hari menjelang pergantian tahun, arus penumpang di Pelabuhan Ketapang didominasi pergerakan dari Bali menuju Banyuwangi. Berdasarkan data operasional Minggu, 28 Desember 2025, tercatat 29.150 penumpang menyeberang, dengan total 7.526 unit kendaraan, terdiri dari sepeda motor, kendaraan pribadi, truk, hingga bus.