Gubernur Sumbar Mahyeldi memasak rendang untuk dikirim ke Sumut dan Aceh yang terdampak bencana alam. Foto: Antara/HO-Humas Pemprov Sumbar.
Anggi Tondi Martaon • 23 December 2025 22:22
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) mengirimkan 1,5 ton rendang ke Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Hal itu dilakukan sebagai upaya percepatan pemulihan setelah bencana alam yang melanda daerah tersebut.
"Total bantuan rendang yang dikirimkan mencapai 2,5 ton dengan rincian satu ton untuk Aceh, 500 kilogram untuk Sumatera Utara, dan satu ton untuk wilayah terdampak di Sumbar," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi dikutip dari Antara, Selasa, 23 Desember 2025.
Ketua DPW PKS Sumbar itu mengatakan bantuan rendang tersebut merupakan inisiatif Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumbar yang digalang melalui kebersamaan, dan kepedulian berbagai organisasi perempuan di Ranah Minang.
"Semoga proses pengiriman dan pendistribusiannya berjalan lancar serta memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," ungkap Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Sumbar Harneli mengatakan, seluruh proses produksi rendang dipusatkan di Istana Gubernur. Pengerjaan dilakukan secara bergotong-royong oleh anggota TP-PKK, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) serta Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sumbar sejak 15 Desember 2025.
"Alhamdulillah, ibu-ibu memasak rendang ini dengan penuh semangat dan keikhlasan. Walaupun Sumbar juga sedang menghadapi musibah, kepedulian untuk berbagi tetap tumbuh," kata Harneli.
Harneli mengatakan selain rendang, pihaknya mengirimkan bantuan dalam bentuk lainnya. Bantuan itu meliputi pakaian anak-anak dan perempuan, Al Quran, perlengkapan ibadah, kasur, sandal, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya.
Ilustrasi rendang. Foto: Antara/HO-Humas Pemkot Padang.
Menurut dia, aksi kemanusiaan tersebut menjadi wujud solidaritas dan nilai kebersamaan masyarakat di Ranah Minang setempat dalam membantu sesama di tengah bencana yang melanda Aceh dan Sumatera Utara.
Pemprov Sumbar saat ini memfokuskan percepatan pendataan dampak kerusakan dan kerugian. Serta pemulihan layanan dasar masyarakat setelah berakhirnya masa tanggap darurat bencana.
Fokus pemenuhan layanan dasar tersebut meliputi penyediaan air bersih, sanitasi, layanan kesehatan, pendidikan, serta hunian sementara (huntara), sebelum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh.