Ilustrasi Anadolu
Fajar Nugraha • 4 December 2025 12:41
Chisinau: Kepolisian Moldova, pada Rabu, 3 Desember, mengerahkan para ahli penjinak bom ke sebuah komunitas yang berjarak beberapa mil dari perbatasan Ukraina. Ini dilakukan setelah seorang warga mengira drone jatuh sebagai mainan dan membawanya pulang.
Sesaat polisi tiba di Pepeni, distrik Singerei, sekitar 100 kilometer di utara ibu kota Chisinau, mereke menemukan, bahwa drone yang ditemukan empat hari sebelumnya, telah dibongkar komponennya.
Polisi mengatakan, drone tersebut tidak mengandung bahan peledak atau menimbulkan bahaya, dan mendesak masyarakat untuk tidak menyentuh atau mencoba mengangkut drone jatuh atau benda serupa.
Pihak berwenang tidak menyebutkan asal drone tersebut, namun mengatakan, bahwa drone itu ada tipe Gerbera, yang biasa digunakan untuk serangan improvisasi atau observasi. Rusia diketahui menggunakan drone jenis ini di Ukraina.
Sementara itu, polisi mendapatkan informasi dari Wali Kota Pepeni, Oleg Cernei, bahwa rekaman video yang diunggah oleh balai kota di media sosial, menunjukkan drone tersebut berada di atas trailer yang dikaitkan dengan traktor kecil, biasa digunakan di pedesaan.
"Seorang warga mengira itu mainan dan membawanya ke wilayah Pepeni, begitu benda itu muncul di dalam batas wilayah komune, saya langsung mengenali orang tersebut dan melaporkannya ke instansi pemerintah," ujar Wali Kota Oleg Cernei dalam video tersebut, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis, 4 Desember 2025.
Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian pelanggaran wilayah udara dan penemuan drone di wilayah Moldova, sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Pekan lalu, wilayah udara Moldova dilanggar beberapa kali oleh pesawat tak berawak selama serangan Rusia di Ukraina.
Sebuah drone ditemukan bertengger di atap sebuah rumah di sebuah desa, di distrik Floresti. Sementara itu, Duta Besar Rusia sempat dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Moldova, sehubungan dengan insiden pelanggaran wilayah udara tersebut.
(Kelvin Yurcel)