27 April 2023 11:39
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai sektor ekonomi dan keuangan syariah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ekonomi konvensional.
Menurutnya, keunggulan itu mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang terlihat dari sektor unggulan ekonomi syariah domestik tumbuh membaik mencapai 5,5% year on year pada triwulan III 2022.
"Sebenarnya ada hal-hal yang dimiliki oleh ekonomi dan keuangan syariah itu, yaitu pertama, mengedepankan prinsip keadilan," ujar Wapres Ma'ruf Amin dalam wawancara dengan Program Economic Challenges Spesial Ramadan 2023 Metro TV, Selasa (25/4/2023).
Ia menjelaskan konsep ekonomi syariah tidak ada kredit, karena menanggung beban dan risiko secara bersama antara nasabah dan penyedia jasa keuangan.
Selain itu, keunggulan lainnya adalah sektor ini tidak menggunakan prinsip spekulasi yang rentan akan ketidakpastian. Meski menggunakan prinsip yang diambil dari dasar ajaran Islam, Ekonomi Syariah The Lord diperuntukkan bagi semua orang.
“Ekonomi syariah juga ekonomi yang inklusif, artinya bukan hanya untuk orang Islam saja, ini bisa untuk semua orang. Oleh karena itu, tidak heran bahwa ekonomi syariah itu pelaku usahanya juga tidak hanya orang Islam,” kata Ma'ruf Amin.
Faktor yang turut berperan dalam peningkatan sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional adalah besarnya minat pasar global. Tidak terkecuali di sejumlah negara yang bukan mayoritas muslim, seperti di Korea, Taiwan dan Tiongkok.
Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa masa pandemi Covid-19 turut berpengaruh terhadap peluang ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sehingga hal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk terus mengembangkan sektor ini.
“Pelajaran itu diambil dari adaptasi terhadap digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi, karena kedua hal tersebut memang menjadi kunci pelayanan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi dan keuangan syariah pun tidak bisa hanya bertahan dengan menggunakan atau mengembangkan adaptasi terhadap digitalisasi,” jelasnya.