Ribuan Keluarga 3 Desa di Mojokerto Kesulitan Air Bersih

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Ribuan Keluarga 3 Desa di Mojokerto Kesulitan Air Bersih

Amaluddin • 20 June 2023 13:37

Surabaya: Sebanyak 2.409 kepala keluarga (KK) atau 7.589 orang yang tersebar di tiga desa di kaki Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dilanda kekeringan. Mereka kesulitan mendapat air bersih lantaran terdampak kemarau.

"Kebutuhan air di sana rata-rata 10 tangki dengan kapasitas 4.000 liter. Tapi Alhamdulillah saya lihat sudah banyak tandon dari BPBD di sejumlah titik didistribusikan ke desa-desa terdampak kekeringan," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa, 20 Juni 2023.

Berdasarkan data BPBD Jatim, tiga desa terdampak kekeringan itu adalah Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro, serta Desa Duyung di Kecamatan Trawas.

Adapun rinciannya, warga terdampak dii Desa Kunjorowesi sebanyak 4.937 jiwa atau 1.556 KK, Desa Manduro Manggung Gajah sebanyak 1.861 jiwa atau 597 KK, dan Desa Duyung 791 jiwa atau 256 KK.

"Alhamdulillah, distribusi air bersih di tiga desa itu sudah dilakukan," ucap Khofifah.

Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musim kemarau 2023 di Jatim diperkirakan terjadi pada Mei hingga September 2023. Untuk puncak musim kemarau di Jatim diprediksi terjadi pada akhir Juli hingga Agustus 2023.

Untuk mengantisipasi kekeringan tersebut, BPBD Jatim melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan. Misalnya, di Kecamatan Ngoro, dilakukan pendistribusian air selama 45 hari mulai 12 Juni hingga 26 Juli 2023. 

"Distribusi air bersih ke Desa Kunjorowesi sebanyak 4 tangki setiap harinya. Lalu Desa Manduro Manggung Gajah dan Duyung masing-masing 3 tangki, dengan kapasitas tangki sekali pengiriman 4.000 liter," ujar dia.

Khofifah menuturkan untuk mengatasi masalah kekeringan di Desa Kunjorowesi sebenarnya sudah dilakukan uji coba pembuatan sumur artesis, namun pada kedalaman 40 meter ada bebatuan. Untuk menyiapkan sumur artesis, secara teknologi harus dibantu alat untuk mendeteksi melalui kedalaman tertentu dan keamanan tertentu. 

Menurutnya, Pemprov Jatim selama ini telah melakukan uji coba pembuatan sumur artesis di beberapa titik yang memiliki potensi kekeringan saat musim kemarau. Namun, tidak semua berjalan lancar karena menglami beberapa kendala, seperti pada kedalaman tertentu ditemukan bebatuan, sehingga tidak bisa diteruskan.

"Ada juga di daerah tertentu muncul sumber air tapi kandungan minyaknya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Jadi biasanya memang ada proses yang harus dilanjutkan ke laboratorium selama kurang lebih 7 hari setelah ditemukan sumber air," kata Khofifah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nur Ajijah)