Ilustrasi. FOTO: Kemenkeu
Angga Bratadharma • 12 July 2023 09:29
Jakarta: Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengungkapkan kepercayaan investor global terhadap kinerja perekonomian nasional terjaga dengan baik. Hal ini berimbas pada penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Setidaknya dari akhir Maret hingga Juni 2023 kurs rupiah di level Rp14.000-an, lebih kuat dari periode Januari-Maret 2023 yang bertengger di level Rp15.000-an," ungkap Said Abdullah, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Juli 2023.
Penguatan rupiah, lanjutnya, sebesar 5,17 persen hingga Juni 2023 terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu juga didorong oleh kecemasan investor atas ancaman gagal bayar utang Pemerintahan Joe Biden meski kini Pemerintahan Biden telah menangguhkan hingga 1 Januari 2025 atas plafon utang negara.
"Kita harapkan Bank Indonesia terus melakukan perluasan local currency transaction ke negara negara mitra dagang strategis," Katanya.
Dirinya mengungkapkan keyakinan konsumen dan kepercayaan investor atas prospek perekonomian nasional ini harus dikelola baik oleh pemerintah. Pasalnya, momentum itu harus terus dijaga agar daya ekspansi perekonomian nasional memberikan dampak ke berbagai sektor.
Sektor itu seperti pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas, penguatan industri nasional, penyerapan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. "Kita harapkan pertumbuhan ekonomi di semester II-2023 jauh lebih baik dari kuartal I-2023 sebesar 5,03 persen (yoy). Walaupun pencapaian ini masih lebih baik dari sejumlah negara maju dan kawasan," ucapnya.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2023 pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 4,5 persen. Sedangkan beberapa negara maju seperti Jepang hanya 1,3 persen, Amerika Serikat 1,6 persen, India 4,1 persen, dan Uni Eropa hanya 1,3 persen.