Yen Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 20 September 2023 20:57
Tokyo: Pemerintah Jepang dapat melakukan intervensi lagi untuk mendukung yen jika yen terus melemah. Ini adalah waktu yang tepat bagi Bank of Japan (BOJ) untuk membuang atau memodifikasi kebijakan ultra-longgar untuk mendorong perekonomian.
Mantan Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional Jepang Takehiko Nakao mengatakan pelonggaran moneter yang berkepanjangan berisiko membuat yen semakin terdepresiasi.
“Mungkin ada pandangan intervensi ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena depresiasinya tidak begitu cepat, dibandingkan dengan terakhir kali pihak berwenang melakukan intervensi pada bulan September/Oktober. Tetapi sangat mungkin pihak berwenang akan melakukan intervensi jika yen semakin melemah.” tegas dia dikutip dari The Business Times, Rabu, 20 September 2023.
Jepang menghabiskan lebih dari sembilan triliun yen untuk melakukan intervensi di pasar mata uang tahun lalu untuk menahan penurunan yen, dengan membeli yen pada bulan September dan Oktober, pertama pada level sekitar 145 dan sekali lagi pada level terendah dalam 32 tahun di bawah 152. yen saat ini diperdagangkan sekitar 147,77 terhadap dolar AS.
Nakao, yang menjabat sebagai diplomat mata uang terkemuka dari Agustus 2011 hingga Maret 2013, mengawasi intervensi besar-besaran pada tahun 2011 dengan membeli dolar AS untuk membendung penguatan yen setelah pelonggaran kuantitatif The Fed yang membuat ekspor Jepang kurang kompetitif.
Meskipun situasinya kini berbalik dengan melemahnya yen secara tajam, manfaat yang diperoleh ekspor Jepang sampai batas tertentu telah diimbangi oleh lonjakan harga impor dan biaya hidup yang dramatis. Pelonggaran moneter yang berkepanjangan juga dikritik oleh investor karena mendistorsi pasar dan merugikan keuntungan bank.
Melemahnya yen dipandang sebagai kebijakan Jepang yang tidak mengikuti tren pengetatan moneter global. BOJ terus melanjutkan stimulus moneter yang kuat ketika The Fed dan bank sentral besar lainnya telah menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.