Vietnam. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 25 August 2023 13:15
Jakarta: Bank Sentral Vietnam atau State Bank of Vietnam (SBV) sepakat untuk bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN bersama dengan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
SBV menandatangani amandemen Nota Kesepahaman (NK) di sela-sela Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-10 pada 25 Agustus 2023 di Jakarta disaksikan Bank Sentral ASEAN 5, yang merupakan inisiator Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.
Bergabungnya SBV dalam kerja sama tersebut merupakan upaya perluasan dari NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan yang ditandatangani oleh BI, BNM, BSP, MAS, dan BOT dalam rangkaian acara Leaders Summit 14 November 2022 di Bali.
Deputi Gubernur Pham Thanh Ha, yang hadir mewakili Gubernur SBV Nguyen Thi Hong pada seremoni penandatanganan NK, merasa terhormat SBV dapat bergabung sebagai partisipan baru NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.
"SBV menantikan koordinasi yang erat antara semua pihak untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif. NK ini merupakan bentuk solidaritas dan menandai titik awal penguatan integrasi ekonomi kawasan, serta memajukan konektivitas pembayaran untuk menjadikan ASEAN sebagai pemimpin global dalam konektivitas pembayaran," jelas dia dikutip dari laman Bank Indonesia, Jumat, 25 Agustus 2023.
Perluasan Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan merupakan tindak lanjut dari mandat Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-9, serta menjadi salah satu capaian prioritas Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.
Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan terutama ditujukan untuk memperkuat dan mengembangkan sistem pembayaran antarnegara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan inklusif.
NK kerja sama juga akan memayungi berbagai bentuk kerja sama, termasuk konektivitas QR dan fast payment antarnegara, sehingga transaksi diharapkan dapat dilakukan dengan lebih mudah, nyaman, dan terjangkau. Kerja sama tersebut juga berpotensi membuka akses pasar bagi para pelaku usaha Indonesia ke kawasan.