Mengantisipasi Fluktuasi Harga dari Petani Karet

Petani karet mengolah bahan olahan karet. Foto: dok Taniyuk.

Mengantisipasi Fluktuasi Harga dari Petani Karet

Ade Hapsari Lestarini • 19 August 2023 08:07

Palembang: Pelaku industri karet Tanah Air dirangkul mengatasi permasalahan yang telah lama dihadapi oleh para petani karet dan pabrik pengolahan karet.

Melihat potensi tersebut, agro-tech startup asal Indonesia, Taniyuk, meluncurkan program revolusioner 'Bokar Merah Putih' dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia.

Program ini untuk menjawab tantangan kompleks dalam rantai pasok karet dan fluktuasi harga yang tak pasti. Taniyuk merancang program ini sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan dalam industri karet nasional.

Dengan memanfaatkan teknologi, program 'Bokar Merah Putih' membuka peluang kolaborasi lebih efisien dan transparan antara petani karet dan pabrik pengolahan. Aplikasi Taniyuk menjadi jembatan yang menghubungkan antara produsen dan pemroses karet, memberikan manfaat signifikan bagi keduanya.

Petani karet bisa langsung jual hasil panen ke pabrik

Program 'Bokar Merah Putih' membuat petani karet memiliki kesempatan untuk menjual hasil panen mereka secara langsung kepada pabrik pengolahan melalui aplikasi Taniyuk. Bokar yakni bahan olah karet.

Harga yang ditawarkan didasarkan pada Singapore Commodity Exchange Limited (Sicom) TSR, yang memberikan kepastian harga yang adil bagi para petani karet. Selain itu, transaksi melalui aplikasi ini berlangsung dengan mudah, jujur, dan transparan, menguatkan hubungan antara petani dan pabrik.

Pabrik pengolahan juga merasakan manfaat dari program inovatif ini. Dengan jaminan kualitas kadar karet kering di atas 50 persen, pabrik mendapatkan pasokan yang konsisten dan berkualitas tinggi.

"Aplikasi Taniyuk menawarkan akses terhadap bahan baku, pengurangan biaya operasional, serta peningkatan efisiensi proses produksi," ujar CEO Taniyuk, Vincent, dalam keterangan resmi, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Dampak positif dari 'Bokar Merah Putih' tak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekologis. Pendapatan yang lebih layak bagi petani karet serta pasokan bahan baku yang lebih andal bagi pabrik pengolahan menjadi bagian dari langkah keberlanjutan dalam industri karet Indonesia.

Menurut dia, 'Bokar Merah Putih' tidak sekadar perubahan konseptual, tetapi merupakan tonggak penting dalam evolusi industri karet di Indonesia.

"Dengan antusiasme, Taniyuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, dengan petani dan pabrik dapat berkolaborasi secara harmonis dan bersama-sama mengarahkan industri karet Indonesia menuju tanaman karet yang berkelanjutan," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)