Bendera Inggris berkibar di depan Big Ben di London. (AP/Kirsty Wigglesworth)
London: Menteri Perdagangan Internasional Inggris Nigel Huddleston MP akan mengunjungi Semarang dan menghadiri Pertemuan Tahunan Menteri Ekonomi ASEAN-Konsultasi Inggris untuk meningkatkan hubungan dengan mitra-mitra dagang yang dinamis dan tumbuh cepat.
Perdagangan Inggris-ASEAN saat ini bernilai 47,5 miliar Poundsterling, meningkat hampir 20 persen sejak 2021. Inggris berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan langkah kerjasama yang sudah terjalin.
Menteri Huddleston akan bertemu rekan-rekannya dari negara-negara ASEAN untuk mengadakan konsultasi formal yang akan menggarisbawahi kemitraan yang semakin dalam antara Inggris dan ASEAN dalam berbagai sektor dan tema, termasuk inovasi digital, ketahanan ekonomi, layanan keuangan, infrastruktur berkelanjutan, dan keunggulan regulasi.
Selama kunjungan, Menteri Huddleston akan bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn untuk menyoroti dukungan Inggris dalam perjalanan integrasi ekonomi ASEAN pasca-2025. Huddleston juga akan bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Ketua Dewan Penasehat Bisnis ASEAN Arsjad Rasjid untuk membahas dukungan Inggris terhadap Keketuaan Indonesia di ASEAN.
Selain itu, Menteri Huddleston juga akan bertemu rekan-rekan sesama Mitra Dialog. "Inggris memiliki hubungan khusus dengan Asia Tenggara sebagai Mitra Dialog baru ASEAN yang pertama dalam 25 tahun," ucapnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Sabtu, 19 Agustus 2023.
"Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dengan para Menteri Perdagangan dari kawasan ini dan sekitarnya, untuk mendorong lebih jauh pertumbuhan dan pembangunan ekonomi bersama."
"Inggris berkomitmen untuk memperdalam hubungan perdagangan senilai 47,5 miliar Poundsterling dengan kawasan yang tumbuh cepat dan dinamis ini. Kami bangga telah mendukung Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini," ungkap Huddleston.
Integrasi Ekonomi ASEAN
Menteri Huddleston akan membahas Program Integrasi Ekonomi ASEAN, program baru Inggris senilai 25 juta Poundsterling yang akan dimulai tahun depan dengan rekan-rekannya di ASEAN. Program ini mengacu pada keahlian Inggris untuk mendukung integrasi ekonomi ASEAN dan mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan adil di setiap negara anggota melalui peraturan dan standar yang lebih baik, sistem perdagangan yang lebih maju, dan akses yang lebih luas ke layanan keuangan.
Program ini juga akan mendukung kegiatan-kegiatan ASEAN yang berfokus pada solusi dari tantangan yang dihadapi perempuan dan usaha kecil; dan akan berupaya memanfaatkan digitalisasi sebaik mungkin.
Tahun ini, Inggris mengaku bangga telah mendukung Hasil Kerja Ekonomi Prioritas Indonesia. Melalui British Standards Institute, Inggris bekerja sama dengan Indonesia dalam menciptakan Peta Jalan ASEAN untuk Standar Harmonisasi.
Hal ini secara langsung akan mendukung kemajuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di kawasan. Inggris juga telah membagikan hasil penelitian dan rekomendasi kepada Indonesia untuk mempromosikan lebih banyak investasi ke kawasan ASEAN melalui Boston Consulting Group. Rekomendasi tersebut termasuk saran untuk menyelaraskan peraturan dan konsultasi dengan sektor swasta.
Inggris akan mempresentasikan temuan penelitian ini pada sebuah forum di sela-sela Konsultasi untuk memulai diskusi tentang peluang meningkatkan ketahanan rantai pasokan ASEAN. Hal ini menggarisbawahi komitmen Inggris untuk mendukung upaya ASEAN dalam mempromosikan integrasi regional dan industri antar negara-negara anggota, sambil membuka peluang dan manfaat perdagangan bersama.
Mitra Dagang Penting
"2023 adalah tahun kedua Kemitraan
Dialog Inggris dengan ASEAN: setahun setelah menyetujui Rencana Aksi ASEAN-Inggris, kami fokus pada mewujudkan rencana-rencana tersebut," tutur Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Sarah Tiffin.
"Saya bangga dengan apa yang telah kami capai tahun ini – mulai dari mempromosikan inovasi digital, mendukung integrasi keuangan ASEAN, hingga berbagi praktik terbaik tentang keunggulan regulasi. Kami juga sedang mengerjakan proyek layanan keuangan yang ambisius dengan ASEAN, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Inggris yang memiliki rekam jejak yang kuat di kawasan ini."
"Dan dengan peluncuran Program Integrasi Ekonomi ASEAN yang baru tahun depan, kami akan semakin meningkatkan dukungan kami terhadap prioritas dan ambisi ASEAN untuk menjadi komunitas ekonomi yang lebih terintegrasi," ungkap Tiffin.
Komisaris Perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik, Natalie Black CBE, mengatakan, "ASEAN adalah mitra dagang penting bagi Inggris dan meningkatnya keterlibatan kami dengan kawasan ini merupakan pilar utama kebijakan luar negeri dan perdagangan jangka panjang Inggris.
"Potensi kawasan ini sangat besar, dengan ekonomi Asia Tenggara diharapkan menjadi yang terbesar keempat di dunia pada tahun 2027."
"Inggris dan ASEAN telah bersama-sama membuat kemajuan yang signifikan di berbagai bidang termasuk layanan keuangan, inovasi digital, dan infrastruktur berkelanjutan. Saya menantikan kolaborasi yang lebih besar dan memperkuat hubungan perdagangan kita yang mencapai rekor tertinggi 47,5 miliar Poundsterling," pungkas Natalie Black CBE.