Banyak Sentimen Hambat Laju Aset Kripto

Aset kripto. Foto: Unsplash.

Banyak Sentimen Hambat Laju Aset Kripto

Arif Wicaksono • 27 June 2023 17:07

Jakarta: Kapitalisasi pasar aset kripto telah rebound hingga lebih dari 20 persen. Mulai 15 Juni, kenaikan dari USD975 miliar hingga sempat menyentuh angka USD1,178 triliun pada 23 Juni 2023.

Saat ini, total kapitalisasi pasar aset kripto bertengger di kisaran USD1,14 triliun.  Pagi ini BTC sedang mencoba bertahan di atas level USD30 ribu. Kenaikan ini perlu diwaspadai investor, karena masih banyak sentimen yang bisa menurunkan harga aset kripto.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan pasar aset kripto kembali pulih didorong dari beberapa berita positif, seperti BlackRock mengajukan berkas perdagangan Bitcoin ETF Spot ke Securities Exchange Commision (SEC), Bursa Kripto EDX yang dibangun oleh Citadel dan Fidelity resmi beroperasi, dan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyatakan stablecoin sebagai bentuk uang sehingga perlu diatur. Hal ini memberikan sentimen positif kepada investor aset kripto.

Panji Yudha mengingatkan investor aset kripto untuk mencermati beberapa potensi isu yang dapat menahan harga bitcoin seperti kekhawatiran dari potensi kenaikan suku bunga AS yang diprediksi masih akan naik dua kali hingga akhir tahun.

Selain itu, investor pada pekan ini untuk mencermati Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, indikator inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada Jumat, 30 Juni 2023. Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) secara tahunan diprediksi tumbuh menjadi 4,6 persen di Mei, lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya 4,4 persen.

"Angka di bawah konsensus bisa mendorong harga kripto. Namun jika angka rilis diatas prediksi maka berpotensi menghentikan kenaikan harga kripto," kata Panji, dalam keterangan resminya, Selasa, 27 Juni 2023.

Sementara itu, dari Asia dikabarkan Hong Kong and Shanghai Bank Corporation (HSBC), bank terbesar di Hong Kong, telah memungkinkan nasabahnya untuk menjual dan membeli Bitcoin ETF dan Ethereum ETF yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong.

"Sentimen ini diharapkan mampu mendorong bitcoin kembali menguji area USD31.400, dengan catatan Bitcoin harus mampu bertahan di atas level psikologis support di USD30 ribu," kata Panji.

Pergerakan bitcoin awal Juli tergantung pada bagaimana penutupan harga BTC di Juni 2023. Jika BTC mampu menutup Juni dengan bertengger di atas USD30 ribu, maka ada peluang BTC untuk lanjut naik ke USD32 ribu di minggu pertama Juli.

"Sebaliknya jika gagal dan breakdown di bawah USD30 ribu, maka BTC berpotensi akan melemah ke area USD27.350 hingga USD28.400, yang juga bisa dipertimbangkan sebagai area entry selanjutnya,” kata Panji.

Menurut Panji, ada potensi investor untuk take profit terlebih dahulu sembari menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat, khususnya data tingkat inflasi AS yang akan dirilis pada 12 Juli 2023.

Sebelumnya, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tahunan turun di AS menjadi empat persen di Mei, di bawah ekspektasi 4,1 persen serta mencapai level terendah sejak Maret 2021. Jika IHK kembali landai maka akan meningkatkan peluang The Fed untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC yang terjadi pada 26-27 Juli 2023. Hal ini berpotensi mendorong bitcoin kembali bergerak bullish pada akhir Juli.

"Data Coin Glass menunjukkan perubahan harga bitcoin rata rata naik sebesar 9,18 persen di setiap Juli sejak 2013 hingga 2022," kata Panji.

Selain bitcoin halving tahun depan, investor aset kripto juga akan menantikan litecoin halving. Litecoin halving merupakan peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali, mirip seperti halving bitcoin. Pada 2 Agustus 2023, litecoin diperkirakan akan menjalani halving ketiganya dengan block reward akan dipotong menjadi setengahnya, dari 12,5 LTC menjadi 6,25 LTC per block.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)