ilustrasi. Freepik
Benny Bastiandi • 1 September 2023 15:48
Cianjur: Kasus pengeroposan tulang (osteoporosis) di Jawa Barat relatif masih cukup tinggi. Berbagai elemen organisasi yang konsen terhadap aspek tersebut terus intensif mengedukasi masyarakat.
Ketua DPD Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Jawa Barat, Lina Marlina, menjelaskan kasus pengeroposan tulang di Indonesia, salah satunya di Jawa Barat, cukup mengkhawatirkan. Padahal osteoporosis sebetulnya bisa dicegah sejak dini.
"Kalau mengutip angka (kasus) pengeroposan tulang di Jawa Barat takut salah. Tapi, untuk kasus pengeroposan tulang di Jawa Barat ini memang cukup mengkhawatirkan," kata Lina seusai melantik dan mengukuhkan pengurus Perwatusi dan Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Kabupaten Cianjur di Ruang Garuda Pendopo Cianjur, Jumat, 1 September 2023.
Perwatusi sebagai organisasi kesehatan yang konsen pada bidang itu, kata Lina, terus mengedukasi masyarakat, terutama kalangan perempuan, agar paham mencegah terjadinya pengeroposan tulang. Termasuk berbagai upaya penanganannya.
"Kami Perwatusi bergerak terus ke setiap kota dan kabupaten supaya masyarakat itu tahu dan paham. Selama ini masyarakat itu belum paham, apakah memang pengeroposan tulang itu bisa ditangani atau memang mereka pasrah saja karena faktor usia," jelas istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum ini.
Menurut Lina penguatan tulang sebetulnya bisa dicegah sejak dini. Misalnya dengan rutin berolahraga. Karena itu Perwosi dan Perwatusi pada prinsipnya merupakan dua organisasi yang relevan atau saling berhubungan. Hanya, kedua organisasi itu beda dari sisi garapannya.
"Kalau Perwosi lebih ke sisi olahraganya, yakni bagaimana menciptakan perempuan-perempuan agar hobi berolahraga. Bisa dikatakan Perwosi itu fokus kepada olahraga prestasi. Kalau sudah hobi berolahraga, maka setidaknya akan menciptakan SDM yang sehat jasmani dan rohani," bebernya.