Harga Minyak Dunia Melonjak 2%

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Harga Minyak Dunia Melonjak 2%

Annisa Ayu Artanti • 13 September 2023 07:37

New York: Harga minyak dunia melonjak sekitar dua persen ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir pada Selasa waktu setempat. Kenaikan harga minyak terjadi di tengah prospek suplai yang lebih ketat dan optimisme OPEC atas ketahanan permintaan energi di negara-negara ekonomi utama.
 
Melansir Investing.com, Rabu, 13 September 2023, harga minyak mentah berjangka Brent naik USD1,42 menjadi USD92,06 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD1,55 menjadi menetap USD88,84 per barel. 
 
Mengacu laporan bulanan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), organisasi itu tetap pada perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada 2023 dan 2024. Laporan bulanan OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan naik 2,25 juta barel per hari (bph) pada 2024.
 
"Harga minyak mentah menguat setelah laporan bulanan OPEC menunjukkan pasar minyak akan jauh lebih ketat daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata analis Pasar Senior Oanda, Edward Moya.
 
Baca juga: Imbas Pemotongan Pasokan Global, ICP Agustus Naik Menjadi USD82,59/barel

Arab Saudi dan Rusia perpanjang pengurangan pasokan 

Menjaga pasokan tetap ketat, Arab Saudi dan Rusia minggu lalu memperpanjang pengurangan pasokan sukarela sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. OPEC, Rusia, dan produsen-produsen sekutunya dikenal sebagai OPEC. 
 
Sedangkan, anggota OPEC, Libya, menutup empat terminal ekspor minyak di bagian timurnya karena badai yang mematikan. Sementara anggota OPEC+, Kazakhstan, mengurangi produksi minyak hariannya untuk pemeliharaan.
 
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan produksi minyak global akan meningkat dari 99,9 juta bph pada 2022 menjadi 101,2 juta bph pada 2023 dan 102,9 juta bph pada 2024. Sementara permintaan dunia akan meningkat dari 99,2 juta bph pada 2022 menjadi 101,0 juta bph pada 2023 dan 102,3 juta bph pada 2024.
 
EIA juga mengatakan mereka memperkirakan persediaan minyak global akan turun hampir setengah juta barel per hari pada paruh kedua 2023, menyebabkan harga minyak naik dengan rata-rata Brent mencapai USD93 per barel pada kuartal keempat.
 
Di AS, EIA memproyeksikan produksi minyak mentah akan meningkat dari 11,9 juta bph pada 2022 menjadi 12,8 juta bph pada 2023 dan 13,2 juta bph pada 2024. Sementara konsumsi cairan akan meningkat dari 20,0 juta bph pada 2022 menjadi 20,1 juta bph pada 2023 dan 20,3 juta bph pada 2024.
 
Ke depan, para pedagang minyak menunggu perkiraan permintaan-penawaran dari Badan Energi Internasional (IEA) pada Rabu, dan data persediaan minyak AS dari American Petroleum Institute (API). 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)