Ilustrasi industri perhiasan. Foto: dok Kemenperin.
Ade Hapsari Lestarini • 30 September 2023 16:25
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pelaku industri perhiasan dalam negeri untuk dapat memaksimalkan potensi pasar di domestik maupun global. Guna mendukung kinerja perekonomian nasional, Kemenperin aktif mendorong perluasan akses pasar industri perhiasan dengan memberikan fasilitasi pameran di dalam dan luar negeri.
Misalnya, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) turut berpartisipasi pada perhelatan Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2023 dengan memfasilitasi 20 pelaku industri perhiasan untuk menampilkan berbagai produk unggulannya di ajang bergengsi tersebut. Pameran yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) ini dilaksanakan pada 28 September-1 Oktober 2023 di Ballroom Shangri-La Hotel, Surabaya.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan saat ini produk perhiasan dalam negeri sudah mampu berdaya saing di kancah global. Ini ditandai dari nilai ekspor perhiasan dan barang berharga pada periode Januari-Juli 2023 sebesar USD3,1 miliar, dengan neraca perdagangan untuk komoditi tersebut masih surplus USD3 miliar.
Baca juga: Menperin: Perlu Sinergi Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri
"Adapun negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia, antara lain ke Singapura, Amerika Serikat, Swiss, Yordania, dan Uni Emirat Arab," ujar dia, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 September 2023.
Sementara itu, pangsa pasar ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia ke dunia pada 2022 mencapai 1,6 persen, menempati urutan ke-17 dari seluruh negara eksportir produk perhiasan dan barang berharga.
"Market share ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 persen. Hal ini menunjukkan industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya," papar dia.