40 Hektare Lahan di Tasikmalaya Gagal Panen

Ilustrasi Petani. Foto: MI/Ramdani

40 Hektare Lahan di Tasikmalaya Gagal Panen

Media Indonesia • 20 September 2023 16:16

Tasikmalaya: Musim kemarau panjang yang terjadi setiap daerah menyebabkan banyak lahan pertanian di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, berdampak kekeringan hingga kebutuhan gabah kering giling (GKP) dan gabah kering pungut (GKP) menurun. Penurunan tersebut berdampak pada harga beras di pasaran yang melambung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana, mengatakan kekeringan yang terjadi di daerahnya menyebabkan kebutuhan harga beras di pasaran naik karena produksi GKG dan gabah kering pungut (GKP) mengalami penurunan di setiap petani. Namun penurunan produksi paling banyak di Kecamatan Tamansari, Kawalu, Mangkubumi, Purbaratu, Bungursari, dan sebagai Tawang.

"Kenaikan harga beras di pasaran sekarang ini karena hasil produksi gabah di tingkat petani memang mengalami penurunan. Karena, ada 40 hektare lahan pertanian mengalami gagal panen atau (puso) hingga kebutuhan beras di pasaran merangkak naik. Akan tetapi, lahan yang mengalami kekeringan dalam kategori ringan seluas 107 hektare, sedang 85 hektare, berat 56 hektare dan gagal panen atau puso 40 hektare," kata Adang di Tasikmalaya, Rabu, 20 September 2023.

Dia mengatakan musim kemarau panjang yang terjadi masih meluas karena kondisi sekarang belum turun hujan meski sejak beberapa hari turun belum terdampak pada lahan pertanian di Kota Tasikmalaya. Namun, bagi para petani meminta tidak memaksakan menanam padi dalam kondisi kekeringan dan solusinya agar menanam tanaman palawija.

"Dampak kekeringan yang terjadi sekarang ini memang menyebabkan 300 ton gabah turun di tingkat petani tapi kemungkinan jumlahnya itu bisa kembali bertambah. Karena, kekeringan yang terjadi sekarang tersebar di 9 Kecamatan dan berharap pada awal bulan November para petani kembali bisa mengolah lahan dengan harapan hujan turun bulan Oktober," jelasnya.

Menurutnya penurunan hasil produksi gabah di tingkat petani menyebabkan harga gabah kering giling (GKG) melambung tinggi dengan harga jual Rp8.000 perkg dan untuk gabah kering pungut (GKP) Rp7.000 perkg. Kenaikan gabah sangat berdampak kepada kebutuhan beras dan di pasaran hingga sekarang untuk beras medium dijualnya seharga Rp13.500 hingga Rp14.800 perkg dan beras premium Rp 15 ribu-Rp 18 ribu perkg.

"Kenaikan gabah memang sangat berpengruh pada kebutuhan beras bagi masyarakat, tetapi memang di Kota Tasikmalaya sendiri masih terpenuhi 70 persen dan kekurangan dipasok dari luar daerah. Kekeringan yang terjadi tahun ini memang pada musim tanam mundur, dan petani menunggu bulan November terutama dalam mengolah lahan pertanian," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)