Pemerintah Godok Skema Permodalan Impor KRL Baru

Ilustrasi impor kereta rel listrik. Foto: MI/Galih Pradipta.

Pemerintah Godok Skema Permodalan Impor KRL Baru

Kautsar Widya Prabowo • 26 June 2023 17:11

Jakarta: Pemerintah tengah menggodok upaya peremejaan kereta rel listirik (KRL). Perencanaan memasuki tahap skema permodalan.

"Sekarang tinggal permodalan seperti apa. Hasil rapat ini tentu akan disampaikan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu), supaya bisa ada solusi," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 26 Juni 2023.

Erick menyampaikan pemerintah memutuskan peremajaan KRL tak medatangkan KRL bekas. Unit yang didatangkan dari Jepang itu adalah gerbong kereta baru.

"Keputusannya mengimpor kereta baru tidak bekas. Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori," ungkap dia.

Erick menekakan keputusan impor KRL baru ini selaras dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait larangan impor barang bekas di atas 20 tahun. Apabila pemerintah mengimpor KRL bekas, diyakini berpotensi bermasalah.

"Kita enggak boleh nabrak undang-undang (UU), aturan di beberapa kementerian yang tidak bolehkan (impor barang bekas)," sebut dia.

Erick mengaku belum mengetahui siapa pihak yang bertanggung jawab melaksanakan impor kereta ini. Penentuan bakal segera dilakukan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mengimpor tiga train set KRL kondisi baru dari Jepang. Impor dilakukan memenuhi kebutuhan peremajaan PT Kereta Commuter Indonesia.

"Jadi kita itu tidak mengimpor barang bekas karena itu melanggar PP (peraturan pemerintah), Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan) yang tidak boleh impor barang di atas 20 tahun, dan juga (aturan dari Kementerian) Perhubungan," kata Luhut di Jakarta, dikutip Sabtu, 24 Juni 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)