Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Shangri-La Dialogue. Foto: KBRI Singapura
Moskow: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menanggapi usulan perdamaian antara negaranya dengan Ukraina oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Prabowo memberikan usulan tersebut dalam pidato di Shangri-La Dialogue, Singapura, pekan lalu.
“Kami juga memperhatikan inisiatif Menhan RI, Prabowo Subianto. Langkah-langkah yang beliau usulkan sebetulnya mencerminkan Perjanjian Minsk yang malah disabotase oleh rezim Kiev selama 8 tahun dengan dukungan Barat,” kata Zakharova dalam keterangan dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Kamis, 8 Juni 2023.
“Kita berbicara soal gencatan senjata dan penarikan pasukan dan persenjataan dari garis kontak. Kenyataannya, pihak Ukraina tidak melakukan keduanya. Mereka justru menghancurkan Donbas dan penduduknya,” sambung dia.
Menurut Zakharova, justru Ukraina yang tidak berniat mengimplementasikan Perjanjian Minsk. Ia mengatakan, Ukraina pula yang merupakan rezim teroris dan ekstremis.
Namun, Zakharova memandang tidak perlu adanya referendum wilayah.
“Di sisi lain, kami juga menganggap referendum ulang di wilayah-wilayah baru mengenai bergabungnya Rusia, tidak diperlukan. Keputusan penduduk Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson pada September 2022 bersifat final dan tidak dapat direvisi,” ungkap Zakharova.
Zakharova menegaskan, bukan hanya tak mau berhenti perang, tetapi Kyiv ingin mengalahkan Rusia di medan pertempuran dengan mengesampingkan kemungkinan politik dan diplomatik untuk menyelesaikan konflik.
“Penting untuk mengingat kembali larangan yang mereka terapkan sendiri atas negosiasi apapun dengan Rusia soal masalah ini,” ujar Zakharova.
Iabmengimbau agar negara-negara dan organisasi yang ingin perang ini berakhir, untuk melihat peran Kyiv sendiri dan negara-negara Barat yang menyokong Ukraina selama ini.
“Rezim Zelensky harus dibujuk untuk berhenti berperang dan duduk di meja perundingan, sementara pihak Barat harus berhenti menyumbang senjata ke Ukraina, mengirim tentara bayaran, dan melatih militer Ukraina,” tegas Zakharova.
Dalam International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Prabowo menegaskan bahwa pihaknya mengusulkan sejumlah poin agar Rusia dan Ukraina menghentikan peperangan.
"Karena itu saya ingin mengambil kesempatan ini untuk merekomendasikan bagi saudara-saudara kita di Ukraina dan Rusia untuk secepat mungkin menghentikan permusuhan,” kata Prabowo.
Pertama, gencatan senjata. Prabowo berharap permusuhan dapat dihentikan di tempat pada posisi saat ini dari kedua pihak yang tengah berkonflik.
Kedua, saling mundur masing-masing 15 kilometer ke baris baru (belakang) dari posisi depan masing-masing negara saat ini. Ketiga, membentuk pasukan pemantau. Ia menyarankan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara itu.
Keempat, pasukan pemantau dan ahli dari PBB yang terdiri dari kontingen dari negara-negara yang disepakati oleh baik Ukraina dan Rusia.
Dan terakhir, PBB harus mengorganisir dan melaksanakan referendum di wilayah sengketa untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk dari berbagai wilayah sengketa.
Dari lima poin di keterangan yang diperoleh media, Prabowo diketahui hanya membacakan empat poin saja.