Korea Utara makin sering melancarkan uji coba rudal.
Fajar Nugraha • 16 June 2023 07:22
Pyongyang: Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Kamis 15 Juni 2023. Hal tersebut disampaikan oleh pihak militer Korea Selatan, kurang dari satu jam setelah Pyongyang memperingatkan tanggapan yang "tak terelakkan" terhadap latihan militer yang dilakukan pada hari sebelumnya oleh pasukan Korea dan AS.
Tindakan terbaru oleh Korea Utara terjadi ketika penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan, berada di Tokyo untuk bertemu dengan mitranya dari Jepang dan Korea Selatan.
Dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Cho Tae-yong, dan Penasihat Keamanan Nasional Jepang Takeo Akiba pada Kamis, ketiganya membahas program rudal Korea Utara dan menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama untuk membuat Pyongyang meninggalkan senjata nuklirnya, menurut untuk pembacaan pertemuan yang dirilis oleh Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, dua rudal balistik mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE. Dua rudal kemungkinan terbang di lintasan yang tidak teratur.
Kedua rudal itu mendarat di Laut Jepang sekitar 250 km utara-barat laut pulau Hegura, bagian dari prefektur Ishikawa. “Itu adalah kali ke-13 rudal Korea Utara mendarat di ZEE Jepang,” kata wakil menteri pertahanan Jepang Kimi Onoda.
Sementara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk peluncuran tersebut.
"Peluncuran rudal terbaru merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan dan eskalasi provokasi terhadap masyarakat internasional secara keseluruhan. Kami mengajukan protes keras terhadap Korea Utara," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 16 Juni 2023.
Pemerintah akan mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional, Kyodo News melaporkan secara terpisah.
Perwakilan Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas peluncuran tersebut
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyaksikan beberapa ribu tentara Korea Selatan dan AS mengambil bagian dalam latihan tembakan langsung bersama pada Kamis. Ini merupakan bentuk unjuk kekuatan terbaru yang menurut sekutu diperlukan untuk menghalangi Korea Utara.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara mengatakan latihan tersebut meningkatkan ketegangan militer di wilayah tersebut dan pasukannya akan menanggapi dengan tegas "segala jenis protes atau provokasi oleh musuh".
Pyongyang gagal mencoba meluncurkan satelit mata-mata akhir bulan lalu, dalam peluncuran satelit pertamanya sejak 2016, dengan pendorong roket dan muatannya terjun ke laut.
Program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah memberikan sanksi kepada negara tersebut.
Upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan atau membujuk Pyongyang untuk meninggalkan persenjataan nuklirnya terhenti.
Korea Selatan menggugat Korea Utara pada hari Rabu sebesar USD35 juta sebagai kompensasi atas kantor penghubung yang diledakkan Korea Utara pada tahun 2020, dalam kasus yang menyoroti putusnya hubungan antara kedua negara bertetangga itu ketika Korea Utara terus melanjutkan program senjatanya.