Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 29 August 2023 17:08
Tangerang: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta melakukan sejumlah persiapan untuk mendukung kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta. Fasilitas khusus telah disiapkan untuk menjamin kelancaran pemeriksaan keimigrasian bagi delegasi KTT ASEAN di Terminal 3 Internasional dan Commercial Important Person (CIP) Terminal I Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kami menyediakan sejumlah fasilitas berupa penyediaan perangkat Mobile Unit Border Control Management (Mobile BCM) khusus untuk delegasi setingkat kepala negara dan menteri, serta konter pemeriksaan khusus delegasi KTT ASEAN di Terminal 3 Kedatangan Internasional. Fasilitas ini perlu disediakan untuk menunjang pemeriksaan para delegasi di tengah tingginya lalu lintas penumpang reguler," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto, Selasa, 29 Agustus 2023.
Menurut Tito sebagai gerbang utama dan tersibuk di Indonesia, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta telah berpengalaman dalam menyediakan fasilitas khusus pada setiap perhelatan internasional.
"Kami cukup berpengalaman dalam menyediakan pelayanan keimigrasian pada ajang internasional di Indonesia. Khusus untuk KTT ASEAN ke-43, Imigrasi Soekarno-Hatta mempersiapkan layanan keimigrasian yang diduplikasi dari pelayanan KTT G-20 pada 2022," jelasnya.
Tito menuturkan tidak hanya mempersiapkan layanan keimigrasian, pihaknya menerapkan sejumlah kebijakan internal. Hal ini dilakukan untuk mendukung kelancaran persiapan dan penyelenggaraan KTT ASEAN.
"Saat ini kami memberlakukan work from home (WFH) bagi pegawai yang bertugas di Bidang Tata Usaha, Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, dan Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian. Pada ketiga bidang tersebut, pelaksanaan WFH dilakukan dengan rasio 50:50 sehingga fungsi keimigrasian di kantor Imigrasi Soekarno-Hatta dapat tetap berjalan," jelasnya.
Tito menjelaskan kelancaran penyelenggaraan KTT ASEAN erat kaitannya dengan kondisi lalu lintas serta polusi yang saat ini tengah menjadi perhatian. Tito mengimbau, pegawai Imigrasi Soekarno-Hatta untuk menggunakan transportasi publik salah satunya fasilitas bus jemputan yang telah disediakan.
"Untuk mengurangi polusi dan mengurai kemacetan di DKI Jakarta, kami mengimbau agar seluruh pegawai menggunakan kendaraan umum atau memaksimalkan bus jemputan kantor," bebernya.
Sementara Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, mengatakan selama pelaksanaan KTT ASEAN, pengawasan keimigrasian juga diperketat untuk menghalau masuknya orang asing yang berbahaya dan berpotensi mengganggu jalannya KTT ASEAN di Jakarta.
"Direktorat Jenderal Imigrasi memastikan, orang asing yang masuk ke Indonesia adalah orang asing yang bermanfaat, memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku, memiliki keperluan yang sesuai dengan izin tinggalnya, serta tidak tidak masuk dalam daftar cegah dan tangkal. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kedatangan orang asing yang berpotensi mengganggu kemanan dan kelancaran KTT ASEAN," jelas Silmy.