Presiden Prabowo Subianto. Foto: Antara
M Sholahadhin Azhar • 13 December 2025 19:37
Jakarta: Presiden RI Prabowo Subianto berharap aliran listrik di wilayah terdampak bencana, dapat kembali pulih dalam waktu sekitar 1 minggu. Meskipun, proses perbaikannya menghadapi sejumlah kendala di lapangan.
"Insya Allah kita harapkan, ya mungkin satu minggu (listrik pulih), mudah-mudahan ya," kata Presiden Prabowo dikutip dari Antara, Sabtu, 13 Desember 2025.
Hal itu disampaikan Presiden di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatra Utara, Sabtu, 13 Desember 2025. Presiden menjelaskan pemulihan aliran listrik tidak dapat dilakukan dengan cepat karena kondisi fisik infrastruktur serta faktor alam yang masih menjadi hambatan.
Kepala Negara mengatakan sebagian wilayah masih tergenang banjir sehingga menghambat perbaikan jaringan dan pemasangan kabel.
"Masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan, karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih harus kita atasi. Menara-menara itu sangat berat, kemudian ada kendala-kendala, sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus," kata Prabowo.
Presiden menegaskan Pemerintah terus mengupayakan perbaikan secara bertahap dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia.
Namun, masyarakat diminta untuk memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan tidak dapat dilakukan secara seketika.
"Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi semua bekerja keras," ujar Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto. Foto: Istimewa
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik Tower Emergency Brandan-Langsa. Tower itu menghubungkan Banda Aceh dengan
backbone kelistrikan Sumatera pulih pada Minggu, 14 Desember 2025.
"Tower Emergency Brandan-Langsa apabila selesai maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatera. Ditargetkan Minggu, 14 Desember energize," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dalam keterangan resminya, dikonfirmasi
Antara di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.
Hingga 11 Desember 2025 dilaporkan kondisi pemulihan Aceh tercatat 36 persen, Sumatera Utara 99,8 persen setelah longsor susulan dan Sumatera Barat telah menyala 100 persen sejak 5 Desember 2025.
Aceh merupakan wilayah terdampak yang masih memerlukan perhatian, kata Rudy. Untuk mempercepat pemulihan di beberapa desa, PLN memerlukan dukungan pembukaan akses jalan yang masih terputus untuk transportasi material jaringan serta penyediaan BBM untuk operasional kendaraan.
“Genset PLN masih sangat terbatas di Aceh Tamiang dan Bener Meriah,” ucapnya.