Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy. Dokumentasi/ Metro TV
Silvana Febiari • 28 November 2025 14:26
Padang: Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mencatat sebanyak 16 kabupaten/kota terdampak bencana hujan ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan longsor, jalan terputus, hingga rumah warga hanyut di sejumlah wilayah.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, mengatakan saat ini pemerintah daerah masih menghadapi kendala dalam proses distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak.
"Data terakhir ada 16 kabupaten/kota yang terdampak hujan ekstrem. Kendala utama saat ini berada pada tahap penyaluran dan distribusi bantuan," kata Vasko kepada Metro TV, Jumat, 28 November 2025.
Warga mengevakuasi kendaraannya yang tertimbun lumpur pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). (ANTARA FOTO/AMPELSA)
Vasko menjelaskan kerusakan hampir merata di seluruh daerah terdampak, termasuk Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Kota Padang, dan Tanah Datar. Longsor dilaporkan terjadi di banyak titik, menyebabkan akses jalan terputus dan menghambat mobilitas logistik.
Baca Juga :
"Kerusakan hampir merata. Banyak longsor, jalan terputus, dan rumah-rumah warga hanyut," jelasnya.
Fokus Evakuasi dan Penyelamatan Warga
Vasko menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini adalah penyelamatan jiwa masyarakat melalui evakuasi ke lokasi yang lebih aman, sekaligus pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
“Kami fokus dulu pada mitigasi dan penyelamatan jiwa. Upaya evakuasi terus dilakukan dan kebutuhan pokok masyarakat harus segera sampai,” ungkapnya.
Pemprov Sumbar terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Sosial, BNPB, Basarnas, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). TNI dan Polri juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Cuaca ekstrem yang masih berlangsung menjadi tantangan besar dalam penanganan bencana. Hujan deras yang belum berhenti selama beberapa hari terakhir memperparah kondisi di lapangan.
"Cuaca masih sangat ekstrem dan hujan belum berhenti. Banyak jalur darat yang tidak bisa dilalui karena longsor dan jalan putus," ungkap Vasko.
Untuk menjangkau wilayah yang terisolasi, pemerintah mencoba membuka akses distribusi bantuan melalui jalur laut dan udara. Namun upaya tersebut juga terkendala kondisi cuaca buruk.
"Kami mencoba melalui jalur laut dan udara, tetapi di udara juga ada hambatan karena cuaca yang sangat ekstrem," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi longsor dan banjir susulan serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.