Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 26 November 2025 18:01
Caracas: Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) “tidak dapat mengalahkan Venezuela” dan menegaskan negaranya tetap “tak terkalahkan” di tengah meningkatnya tekanan dari Washington.
Dikutip dari Antara, Rabu, 26 November 2025, pernyataan tersebut disampaikan Maduro dalam sebuah siaran televisi nasional pada Selasa, saat menanggapi kemungkinan intervensi Amerika Serikat. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang disebutnya telah memberikan dukungan kepada Venezuela.
“Meski menghadapi perang psikologis dan politik selama berbulan-bulan, kami menerima pesan dukungan dalam jumlah yang tak terlukiskan,” ujar Maduro, seraya menuding Amerika Serikat berupaya melemahkan pemerintahannya.
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat memasukkan organisasi kriminal Cartel de los Soles ke dalam daftar Organisasi Teroris Asing (FTO). Washington mengeklaim kartel tersebut dijalankan oleh Maduro bersama sejumlah pejabat senior Venezuela.
Penetapan itu diumumkan bersamaan dengan peningkatan signifikan pengerahan militer AS di kawasan Karibia, termasuk satu gugus kapal induk besar serta pesawat tempur F-35.
Washington menyatakan langkah tersebut diperlukan untuk menekan jaringan narkotika transnasional yang dinilai mengancam keamanan Amerika Serikat dan kawasan Amerika Latin.
Ketegangan AS–Venezuela meningkat sejak Agustus, ketika Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan militer ke wilayah Karibia dengan alasan memberantas kartel narkoba dan memutus jalur penyelundupan yang, menurut AS, terkait dengan pemerintahan Maduro.
Pemerintah Venezuela menuduh Washington menggunakan isu narkotika sebagai dalih untuk menciptakan legitimasi bagi intervensi asing. Caracas menyebut langkah AS tersebut sebagai ancaman terhadap kedaulatan nasional.
Maduro juga menegaskan bahwa tekanan militer dan ekonomi dari Amerika Serikat bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah serta membuka jalan bagi perubahan rezim di Venezuela.
Baca juga: Ketegangan AS-Venezuela: Trump Disebut Akan Berbicara Langsung dengan Maduro