Kekayaan 10 Orang Terkaya di AS Meningkat!

Jakarta: Fenomena orang kaya semakin kaya benar terjadi saat ini terutama pada 2025 ini para miliarder asal Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan aset kekayaan daripada tahun sebelumnya. Melansir vnExpress, total kekayaan mereka bahkan meningkat sebesar USD69,8 miliar daripada tahun lalu.

Daftar 10 orang terkaya Amerika Serikat (AS)

Berikut beberapa daftar 10 orang terkaya di AS yang mengalami peningkatan pendapatan aset pada tahun ini sebagai berikut:

1. Elon Musk (Pendiri Tesla, SpaceX, dan lain-lain).
2. Larry Ellison (Salah satu pendiri Oracle).
3. Jeff Bezos (Pendiri Amazon).
4. Larry Page (Salah satu pendiri Google/Alphabet).
5. Sergey Brin (Salah satu pendiri Google/Alphabet).
6. Mark Zuckerberg (Pendiri Meta/Facebook).
7. Jensen Huang (CEO Nvidia).
8. Steve Ballmer (Mantan CEO Microsoft).
9. Michael Dell (Pendiri Dell).
10. Warren Buffett (CEO Berkshire Hathaway).

Dari daftar 10 miliarder terkaya dunia tersebut, mereka mayoritas memperoleh keuntungan dari sektor teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang menjadi inovasi digital terbarukan.
 

(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Peringatan kesenjangan sosial

Dalam hal ini, dalam laporan Oxfam mengatakan hampir 40 persen orang AS hidup dalam penghasilan rendah, yang tentu terjadi kesenjangan cukup kuat beberapa dekade terakhir. Adapun data tersebut memuat, para miliarder tersebut mengendalikan hampir 12,6 persen aset dan 24 persen pasar saham di AS, sementara masyarakat menengah hanya mendapatkan 1,1 persen pangsa saham.

Peringatan ketimpangan sosial tersebut akan terus terjadi seiring dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disahkan oleh Presiden Donald Trump.

Maine Center of Economy Policy juga menulis bahwa pada 4 Juli 2025 lalu, Presiden Trump bersama anggota Senat AS mengesahkan RUU One Big Beautiful Bill Act (OBBBA) yang memperkuat daya orang kaya dengan memberikan potongan pajak secara proporsional yang membuat orang kaya semakin kaya. Selain itu, Mediaid, Imigrasi, dan Energi ikut terdampak dengan kebijakan tersebut.

“Para miliarder dan perusahaan-perusahaan raksasa sedang berkembang pesat sementara keluarga pekerja berjuang untuk membeli rumah, layanan kesehatan, dan kebutuhan pokok” ujar CEO Oxfam Amerika, Abby Maxman, melansir vnExpress, mengutip dari The Independent. (Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)