Menteri Keuangan AS Scott Bessent saat berada di Gedung Putih, Washington DC, 7 Maret 2025. (EPA)
Willy Haryono • 8 April 2025 20:05
Washington: Negosiasi tarif Amerika Serikat (AS) merupakan hasil dari seruan sejumlah negara lain agar tidak menggeser pasar keuangan, dan eskalasi Tiongkok merupakan sebuah kesalahan besar, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Selasa, 8 April 2025.
Pernyataan disampaikan di tengah tekad Tiongkok yang akan terus berjuang hingga akhir dalam menghadapi tarif impor AS yang diumumkan Presiden Donald Trump.
"Saya pikir eskalasi Tiongkok ini adalah kesalahan besar," kata Bessent, dikutip dari The Straits Times.
"Kami adalah negara defisit. Jadi apa ruginya kami dengan kenaikan tarif Tiongkok terhadap kami? Kami mengekspor seperlima dari apa yang mereka ekspor kepada kami. Jadi itu adalah kerugian bagi mereka,” sambungnya.
Trump, kata Bessent, akan terlibat secara pribadi dalam negosiasi perdagangan dengan berbagai negara.
"Semuanya ada di atas meja," tutur Bessent ketika ditanya apakah Uni Eropa perlu menurunkan hambatan non-tarif, termasuk pajak pertambahan nilai.
AS akan melihat apa yang ditawarkan mitra dagangnya, kata Bessent, mengutip kesepakatan energi di Alaska, di mana Jepang dan Korea Selatan telah menyatakan minat mereka untuk membiayainya.
"Jadi itu bisa menjadi alternatif bagi mereka untuk maju, karena hal itu tidak hanya akan menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi Amerika, tetapi juga mempersempit defisit perdagangan," sebut Bessent.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan tarif tambahan sebesar 34 persen untuk semua barang yang diimpor dari AS, mulai 10 April, sebagai balasan terhadap Trump yang mengenakan tarif baru sebesar 34 persen terhadap Tiongkok.
Tarif menyeluruh tersebut menyusul dua putaran tarif sebelumnya sebesar 10-15 persen, yang sebagian besar menargetkan produk pertanian dan energi yang diimpor dari AS.
Baca juga: Tiongkok Akan Lawan Sampai Akhir, Usai Trump Ancam Tarif Tambahan 50 persen