Hadirkan Ruang Publik Baru, Pemprov Jakarta Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis

Pencanangan penataan kawasan Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis sebagai satu kesatuan ruang publik yang terintegrasi di Lapangan Banteng sisi timur, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Juli 2025. Istimewa

Hadirkan Ruang Publik Baru, Pemprov Jakarta Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis

Al Abrar • 11 July 2025 15:46

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mencanangkan penataan kawasan Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis sebagai satu kesatuan ruang publik yang terintegrasi. Pencanangan ini dilakukan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Lapangan Banteng sisi timur, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Juli 2025.

Pramono mengatakan, penataan ini bertujuan mengintegrasikan ruang hijau Lapangan Banteng dengan kawasan Gedung A.A. Maramis sebagai bagian dari pembentukan kawasan Formal-Heritage District Jakarta. Ia berharap proyek ini akan menciptakan ruang publik baru yang lebih menarik bagi masyarakat.

"Semakin banyak ruang publik di Jakarta, akan membuat kota ini lebih hidup. Lapangan Banteng kini sudah dibuka 24 jam dan respons publik sangat positif," kata Pramono.

Antusiasme warga terlihat saat perayaan HUT ke-498 Jakarta pada 22 Juni lalu yang digelar di Lapangan Banteng. Menurut Pramono, sekitar 15 ribu warga hadir dalam acara tersebut dan menikmati pertunjukan air mancur serta hiburan lainnya.
 

Baca: Fasilitas dari Penggabungan Taman Ayodhya, Langsat, dan Leuser: Jogging Track hingga Lapangan Padel

Penataan kawasan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan melalui pembiayaan non-APBD. Dana proyek berasal dari kompensasi pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) oleh PT Bank JTrust Indonesia Tbk.

"Ini bagian dari kebiasaan baru kami, membangun tanpa menggunakan APBD," ujar Pramono. Proyek penataan dijadwalkan dimulai pada Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada Maret 2026.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kawasan Gedung A.A. Maramis dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang bertanggung jawab mengoptimalkan pemanfaatan aset negara.

"Kami mendorong prinsip the highest and best use dalam pengelolaan aset, termasuk gedung A.A. Maramis," ucap Sri Mulyani.

Rencana desain kawasan akan mengedepankan konektivitas antara dua titik bersejarah, serta menghidupkan ruang kota sebagai area edukatif dan ramah pejalan kaki. Konsep woonerf atau shared street juga akan diterapkan untuk menciptakan jalan yang menyatu antara kendaraan dan pejalan kaki tanpa batas fisik yang kaku.

Selain itu, kawasan ini akan dilengkapi elemen-elemen pendukung seperti pohon peneduh, tempat duduk, hingga pola permukaan jalan yang ramah bagi pedestrian dan pesepeda. Desain ini diharapkan menciptakan ruang publik yang inklusif, aman, dan nyaman untuk beragam aktivitas masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)